Cerita Sembiring yang Akrab dengan Erupsi Gunung Sinabung

Cerita Sembiring yang Akrab dengan Erupsi Gunung Sinabung

Jefris Santama - detikNews
Minggu, 05 Nov 2017 14:39 WIB
Asap Tebal Gunung Sinabung pada 17 Oktober 2017 (Foto: AFP/Getty Images)
Medan - Sarianto Sembiring (42), tinggal di Desa Tiga Pancur, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Rumahnya berjarak sekitar 6 kilometer dari Gunung Sinabung.

Pria yang akrab disapa Anto ini sudah terbiasa melihat Gunung Sinabung erupsi. Di rumahnya, Anto membuka warung makanan dan minuman.

"Di sini aman-aman saja. Kalau erupsi dan arah anginnya ke sini (kerumah) ya abu datang," ujarnya saat berbincang dengan detikcom, Minggu (5/11/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anto tinggal di Desa Tiga Pancur sejak tahun 2009 silam. Selain membuka warung, Anto juga memiliki ladang yang ditanami cabai rawit dan kopi. Ladang itu diurus oleh isteri tercintanya.

"Belakangan, tanam-tanam ini nggak ada harganya. Dicampuri abu," ujarnya.

Melihat Gunung Sinabung erupsi sudah terbiasa baginya. Ketika erupsi, dia juga mengabarkannya kepada rekan-rekannya.

"Sudah terbiasa (erupsi). Tapi tetap waspada," imbuh Anto.

Dia menerangkan, erupsi juga pernah sewaktu malam. Tanda erupsi bila malam, menurutnya ada getaran sebelumnya.

"Selain itu, sebelum erupsi, hewan juga kasih tanda bersuara, seperti kalau anjing mengonggong. Saya berharap, Gunung Sinabung tidak erupsi lagi," terangnya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Karo, Natanail Perangin-angin mengatakan, wilayah Tiga Pancur memasuki zona merah.

"Ada aktifitas warga (di Tiga Pancur). Kita terus mengimbau warga untuk keluar dari zona merah. Menurut mereka (warga) di sana aman. Kita minta jauhi zona merah," ujarnya. (asp/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads