"Selaku ketua presidium alumni 212, saya hanya ingin sampaikan perjuangan kita masih panjang. Perjuangan kita belum selesai," kata Slamet membuka pidatonya di Masjid Jami Al Ma'mur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu belum selesai. Itu baru tahap awal," sebut Slamet.
"Perjuangan panjang menyatukan umat sekaligus Islam (untuk) mengambil kekuasaan di negara ini," imbuh dia.
Slamet meminta umat Islam terus melakukan konsolidasi. Agenda salat Subuh berjamaah jadi penting untuk tujuan konsolidasi tersebut.
"Salat Subuh wajib kita dukung penuh untuk konsolidasi," tegas dia.
Berikut pidato Slamet yang menyinggung perjuangan umat dan Pilpres 2019:
Selaku ketua presidium alumni 212, hanya ingin menyampaikan yang pertama bahwa perjuangan kita masih panjang, perjuangan kita belum selesai.
Saya perlu mengingatkan karena di antara kita ada yang merasa setelah kemenangan kita di pilkada 2017 di Jakarta dan kemenangan kita atas dipenjarakannya penista agama, selesai perjuangan membela Islam. Padahal, itu belum selesai. Itu baru tahap awal perjuangan kita. Perjuangan berikutnya adalah perjuangan panjang buat menyatukan umat sekaligus Islam mengambil kekuasaan di negara yang kita cintai ini.
Oleh karenanya, acara gerakan Indonesia salat subuh wajib dan harus kita dukung penuh untuk konsolidasi dan menyatukan umat.
Tahun depan ada pertempuran kita di 2018, di mana Pilkada, Pilgub, Pilwalikota, digelar di berbagai daerah dan itu juga langkah perjuangan kita bagaimana Islam memenangkan di Pilkada 2018.
Jadi yang terpenting adalah ujungnya 2019. Itulah pertempuran kita sesungguhnya. Saya tanya kepada jemaah, apakah saudara-saudara ingin presiden kita ganti? Jujur, pengin ganti tidak? Ganti tidak?
2019 pertarungan kita. Kalau kita terus tercerai-berai, kita nggak bisa bersatu, jangan harap 2019 kita bisa memenangkan pertempuran. Oleh karenanya, satukan kekuatan, satukan upaya, satukan pikiran, konsolidasi, satukan umat, kita akan menangkan 2019 nanti. Insya Allah. (gbr/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini