Bahas Revolusi Putih dengan Menkes, Adik Prabowo: Tujuan Kita Sama

Bahas Revolusi Putih dengan Menkes, Adik Prabowo: Tujuan Kita Sama

Aditya Mardiastuti - detikNews
Kamis, 02 Nov 2017 18:52 WIB
Pertemuan antara Hashim Djojohadikusumo dengan Menkes Nila F Moloek (Foto: Dok. Gerindra)
Jakarta - Menteri Kesehatan Nila F Moloek sempat mengkritik program Revolusi Putih atau Gerakan Minum Susu yang dicanangkan Partai Gerindra. Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra Hashim Djojohadikusumo menemui Nila untuk menjelaskan soal konsep Revolusi Putih.

"Saya memang meminta waktu bertemu Menkes, untuk menjelaskan mengenai Revolusi Putih ini," kata Hashim dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (3/11/2017).

Hashim didampingi salah satu anggota Komisi IX dari fraksi Gerindra Suir Syam menemui Menkes Nila di kantor Kemenkes, Jl Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan. Pertemuan itu berlangsung selama 30 menit di ruangan Menteri Nila.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adik Ketum Gerindra Prabowo Subianto itu mengatakan gagasan revolusi putih muncul atas keinginan untuk pemerataan gizi anak-anak Indonesia. Dengan gizi yang cukup Hashim yakin anak-anak Indonesia tumbuh sehat, menjadi insan berprestasi, dan berdaya saing tinggi.

"Itulah yang melatar-belakangi gagasan Revolusi Putih, sebagai solusi tingkatkan kesehatan dan prestasi bangsa yang pernah disampaikan dan dilaksanakan oleh Prabowo Subianto dan Partai Gerindra sejak tahun 2008," ujarnya.


Dia menjelaskan Revolusi Putih ingin menjadikan gerakan minum susu sebagai konsumsi sehari-hari, khususnya anak-anak yang dalam usia pertumbuhan. Apalagi susu mempunyai kandungan nilai gizi yang besar dan bagus untuk kesehatan.

"Untuk kami, susu adalah salah satu solusi mengintervensi asupan gizi yang kurang. Solusi ini tentu dapat diperkaya dengan ide lain. Dari siapa saja, sepanjang dapat dipertanggung-jawabkan dan dapat dilaksanakan," tegas Hashim.

Pertemuan antara Hashim Djojohadikusumo dengan Menkes Nila F MoloekPertemuan antara Hashim Djojohadikusumo dengan Menkes Nila F Moloek Foto: Dok. Gerindra
Dia juga sepakat dengan gagasan makan ikan yang disampaikan Nila. Selain mengandung gizi tinggi, nelayan juga akan diuntungkan jika konsumsi ikan meningkat.

"Misalnya ikan seperti dikatakan ibu Menteri Kesehatan, itu bagus sekali. Ikan manfaatnya juga banyak bagi kesehatan tubuh manusia. Bayangkan jika juga dapat mengkonsumsi ikan setidaknya seminggu sekali, tidak hanya susu, saya yakin anak di Indonesia akan makin sehat dan cerdas, dan nelayan kita pun sejahtera," ujar Hashim.

Hashim mengatakan jika program Revolusi Putih sejalan dengan program-program yang dimiliki Kemenkes. Utamanya untuk mengentaskan masalah gizi di tanah air.

"Saya sangat berterima kasih atas atensi yang diberikan oleh Bu Nila. Setelah bertemu dan berbincang, ternyata kita punya tujuan dan visi yang sama dalam upaya mengentaskan masalah gizi di tanah air," tutup Hashim.
Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Oscar Primadi menyebut pertemuan antara Hashim dan Menkes membahas soal ikan dan susu. Pertemuan kedua tokoh ini disebut berjalan cair.

"Betul, bahas ya itulah soal ikan susu. Bagus cair pertemuannya," ujar Oscar saat berbincang via telepon, Kamis (2/11).


Ide revolusi putih ini mencuat lagi saat Hashim menyampaikan ide Prabowo tersebut ke Gubernur DKI Anies Baswedan. Revolusi Putih sendiri sudah muncul sejak Pemilihan Presiden 2009 lalu saat Prabowo menjadi calon wakil presiden. Prabowo tak hanya memberikan susu kambing gratis, tapi juga biaya pendidikan.

Menkes Nila lalu sempat berkomentar soal wacana ini. "Saya agak enggak setuju. Susu kalian tahu dapat dari mana? Dari sapi. Cukup enggak sapi kita? 250 juta penduduk mesti dapat dari mana?" kata Menkes di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, pada Kamis 26 Oktober 2017.

Menurut Nila, susu bisa digantikan dengan ikan yang juga kaya akan protein. Jumlah ikan di Indonesia lebih banyak ketimbang sapi perah. "Jadi kalian harus mau makan ikan. Bu Susi (Menteri Perikanan dan Kelautan) sudah capek-capek nenggelamin kapal (pencuri ikan), masa kalian tidak mau makan ikan?" ujar Nila.



(ams/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads