"Gerakan yang dilakukan pihak SN (Setya Novanto) itu adalah bagian dari upaya menghilangkan citra dan tuduhan seakan sakit kemarin itu adalah rekayasa dirinya. Setelah di level elite dinyatakan 'bisa diamankan', maka sudah saatnya membalikkan citra di masyarakat, pikir mereka," ujar Doli kepada wartawan, Kamis (2/11/2017).
Doli menilai rakyat dapat menilai sendiri sakit yang dialami Novanto. Terlebih, saat ia dinyatakan sembuh dan keluar dari RS tak lama setelah menang dalam sidang praperadilan kasus korupsi e-KTP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doli menganggap Novanto sudah merasa lebih hebat daripada Presiden Jokowi. Ia menyayangkan pihak Istana yang dinilai bungkam.
Doli mengatakan Novanto sekarang merasa menjadi manusia kuat. Bahkan Doli menyebut Novanto merasa lebih kuat daripada Presiden Joko Widodo.
"Namun sayangnya, pihak Istana seakan berdiam seperti tidak ada apa-apa dan membiarkan saja situasi yang sesungguhnya mengganggu wibawa Jokowi sebagai kepala negara dan Indonesia sebagai negara hukum itu terus berlangsung," kata Doli.
Sebelumnya, DN ditangkap di kediamannya di daerah Tangerang pada Selasa (31/10) pukul 22.30 WIB. DN diduga menyebarkan fitnah atau berita bohong melalui foto-foto Novanto yang diedit dan dijadikan meme.
DN dijerat dengan Pasal 27 ayat 3 dan Pasal 28 ayat 1 UU ITE tentang Penghinaan dan Pencemaran Nama Baik serta Pasal 310 dan Pasal 311 KUHP. DN tak ditahan karena ancaman pidana pada pasal yang menjeratnya di bawah 5 tahun bui. (gbr/dkp)