Pantauan detikcom di desa wisata Ubud, Gianyar, Bali, Rabu (1/11/2017) pukul 08.00 Wita, sejumlah warga tampak sibuk meletakkan canang atau sesaji di rumah, gerbang, garasi, dan beberapa sudut bangunan kediaman mereka. Sebagian lainnya menuju Pura Dalem Desa untuk sembahyang dan mendapatkan berkat dari tirta atau air suci.
Salah satu pura yang ramai didatangi adalah Pura Dalem Puri Peliatan-Ubud. Tampak ratusan pemeluk Hindu-Bali duduk bersila di lantai tempat ibadah tersebut. Mereka membawa sokasi atau kotak anyaman bambu yang berisi sesaji atau banten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, perayaan Galungan ini identik dengan penjor atau janur kuning dengan berbagai model dan ukuran. Setiap rumah umat Hindu-Bali memasang penjor sejak beberapa hari sebelum perayaan Galungan.
Upacara ini sendiri menarik perhatian beberapa turis asing yang telah menyiapkan diri mengenakan pakaian adat Bali agar bisa memasuki pura. Salah satu turis asing asal Jerman bernama Paulie menyatakan sengaja mempersiapkan diri untuk menyaksikan Galungan karena perayaan ini begitu spesial di Bali dengan adanya penjor hampir di setiap ruas jalan.
"Sangat mengagumkan dan memang saya sudah tanya-tanya mengapa banyak hiasan bambu dan daun kelapa yang disebut penjor itu. Ternyata untuk Galungan. Ini sangat menarik bagi saya," kata Paulie.
Dalam perayaan Galungan, kantor-kantor pemerintahan daerah dan sejumlah kantor swasta meliburkan para pegawainya. Hari Galungan ini juga menjadi tanggal merah khusus di Pulau Dewata sehingga kegiatan sekolah turut libur.
"Rahajeng rahina Galungan lan Kuningan," ucap Paulie. (vid/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini