"Tantangannya, faktor-faktor non-agama terhadap kerukunan. Selama ada kesenjangan sosial ekonomi dan ada kemudian politik yang bersifat sektarian, maka kerukunan sejati itu akan sulit terwujud, saya tidak ingin kita membangun baik dengan para tokoh agama ini, tetapi kemudian dirusak oleh faktor-faktor non-agama," kata Din di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Jalan Cut Mutia, Menteng, Jakarta pusat, Selasa (31/10/2017).
Din membayangkan menjelang pilgub atau pilpres nanti kerukunan agama bisa semakin terganggu. Maka, Din berharap proses demokrasi dapat berjalan secara objektif dan fair.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Din mengaku kunjungan ke KWI ini bukan tugas pertamanya sebagai Utusan Khusus Presiden. Karena Senin (30/10) Din sudah bertemu dengan perwakilan dari Persatuan Gereja Indonesia (PGI).
"Tugas pertama saya tentu ber-silaturrahim ke majelis-majelis agama kemarin saya sudah ke PGI sekarang ke KWI. Karena KWI dan PGI dan lainnya itu adalah sebuah elemen bangsa yang merupakan stakeholders dari kehidupan keagamaan kita dan sekaligus penentu kerukunan antar umat beragama di tanah air," papar Din.
(idh/idh)