Senjata Rakitan Teroris Bima Aneh, Bisa Masuk Berbagai Peluru

Senjata Rakitan Teroris Bima Aneh, Bisa Masuk Berbagai Peluru

Audrey Santoso - detikNews
Selasa, 31 Okt 2017 14:15 WIB
Barang bukti senjata api rakitan yang disita usai baku tembak terduga teroris di NTB. Foto: Istimewa
Jakarta - Dua pucuk senjata api (senpi) rakitan laras pendek diamankan dari tangan dua terduga teroris yang tewas ditembak Densus 88 Antiteror di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Senjata rakitan yang aneh itu dapat melontarkan bermacam-macam ukuran peluru tajam.

"Senjata rakitannya ini aneh, bisa masuk peluru macam-macam. Ada peluru kaliber 5,56 mm, ini sebenarnya untuk senjata laras panjang bukan laras pendek seperti yang ditemukan. (Peluru kaliber 5,56 mm) Itu untuk senapan," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (31/10/2017).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain amunisi untuk senpi laras panjang, polisi menemukan amunisi peluru bermacam ukuran yaitu peluru kaliber 9 mm untuk senpi jenis pistol dan peluru 38 mm untuk senpi jenis revolver. "Ada lagi yang amunisinya 38 mili untuk revolver dan 9 mili untuk pistol," ujar Setyo.


Setyo menduga 2 terduga teroris yang saat ini dalam pengejaran Densus 88 Antiteror di Gunung Mawu, Bima, NTB, juga mengantongi senjata serupa.

"Kami tak bisa memastikan apakah mereka bersenjata apa tdidak. Buktinya yang dua (terduga teroris) tertembak ini ada senjata apinya. Kemungkinan mereka bawa senjata juga," jelas Setyo.



Setyo menyampaikan berdasarkan hasil identifikasi, peluru yang disita dari terduga teroris tewas dengan peluru yang ditemukan di lokasi penembakan polisi di Bima pada 11 September lalu, sesuai. "Hasil identifikasi (peluru) sesuai. Kemungkinan besar mereka pelakunya," ucap Setyo.

Dua terduga teroris yang tewas akibat baku tembak dengan polisi kemarin (30/10), bernama Amir alias Dance dan Yaman. Mereka adalah jaringan teroris Ansharut Tauhid (JAT) dan Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Polisi sebelumnya sudah menduga mendalangi penembakan dua polisi Bima pada 11 September 2017 lalu.


Dalam kontak senjata kemarin, dua terduga teroris bernama Nandar dan Iqbal berhasil kabur setelah dua temannya tertembak.


Baku tembak itu terjadi di Gunung Rite Asakota, tepatnya di daerah perbatasan Kota Bima dengan Kabupaten Bima pada Senin (30/10) pagi hari. Lokasi baku tembak tepatnya di Gunung Mawu Rite, perbatasan Kota Bima dengan Kecamatan Ambalawi, Kabupate Bima. (aud/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads