"Ya, kalau tahun lalu nuansa keseniannya belum terlalu terasa. Tadi saya usulkan ke Pak Wagub kalau setiap 1 km itu ada nuansa kesenian nusantara. Jadi ada Betawi, ada Sunda, ada Jawa, luar biasa," kata Bima Arya di Monas, Jakarta Pusat, Minggu, (29/10/2017)
Arya memberi contoh 'Marathon Day' dari beberapa provinsi di Indonesia yang kental dengan nuasa kesenian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandi pun tampak setuju dengan Ide Bima Arya. Ia sempat mengucapkan terima kasih.
"Ada 34 provinsi kan. Jadi, bisa setiap kilo tuh. Untuk 42 kilonya bisa ada. Makasih masukannya Pak Wali," kata Sandi
Sandi mengaku sempat terganggu dengan rute jalan yang tengah dalam upaya perbaikan. Ia berharap peserta lain memaklumi karena perbaikan itu untuk Asian Games.
"Ya udah jadi bagian. Tapi, karena udah minta maaf duluan jadi ya dimaklumin. mudah-mudahan di teman-teman runners juga bisa memaklumi karena ini adalah bagian dari persiapan mau Asian Games," kata Sandi.
Sandi mengaku cukup puas dengan Jakarta Marathon kali ini. Ia juga sempat berinteraksi dengan beberapa peserta.
"Finishnya 2 jam 30 menit. Tapi saya tertarik sama ada beberapa runners terus fun banget. Jadi lupa tiba-tiba udah ketinggalan jauh. Jadi sekitar antara 2 jam sampai seperempat," ujar Sandi.
Sandiaga mengikuti Jakarta Marathon berlari bersama rekannya dari komunitas 'Indonesia Berlari Untuk Berbagi'. Ia berhasil menempuh jarak 21 km dengan catatan waktu sekitar 2 jam 30 menit.
Rute yang dilewati Sandi yakni mulai dari Monas, Jalan Budi Kemuliaan, Jalan Katedral, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan MH Thamrin, Jalan Imam Bonjol dan finis di Monas. (idh/idh)