Gubernur Wahidin Akui Kesulitan Awasi Pabrik di Banten

Gubernur Wahidin Akui Kesulitan Awasi Pabrik di Banten

Arief Ikhsanudin - detikNews
Jumat, 27 Okt 2017 19:57 WIB
Gubernur Banten Wahidin Halim (Foto: Arief Ikhsanudin-detikcom)
Tangerang - Gubernur Banten Wahidin Halim bicara soal pabrik kembang api di Kosambi, Kabupaten Tangerang, yang jadi sorotan karena lokasinya dekat dengan permukiman warga dan sekolah. Seperti apa responsnya?

Wahidin mengakui, dirinya dan jajarannya selama ini kesulitan mengawasi pabrik dan industri di wilayah Banten. Pernyataan tersebut disampaikannya kepada wartawan usai menjenguk korban di RSUD Kabupaten Tangerang, Jumat (27/10/2017).

"Yang jadi kesulitan, begitu banyak pabrik, begitu banyak industri. Banyak izin dikeluarkan tapi tidak diimbangi dengan evaluasi. Tidak hanya di kabupaten tapi di provinsi. Kadang pengusaha menyalahgunakan pelayanan pemerintah yang baik, yang berakibat sekarang ini," ujarnya.

Politikus Partai Demokrat ini juga mengakui, ketika dia dulu menjabat wali kota Tangerang, jajarannya pun sulit melakukan penertiban karena kerap berbenturan langsung dengan warga.
Suasana olah TKP di Pabrik Kembang Api KosambiSuasana olah TKP di Pabrik Kembang Api Kosambi Foto: Faiq Hidayat/detikcom

"Memang ada persoalan di sana. Ketika saya wali kota, ada industri yang bersatu dengan kawasan permukiman. Ketika kita melakukan tindakan, memang berhadapan dengan tenaga kerja. Jadi memang pemerintah juga belum mampu terhadap penertiban ini karena memang ada konsekuensi masalah tenaga kerja," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wahidin akan menjadikan kasus kebakaran pabrik petasan di Kosambi ini sebagai pelajaran. Dia tak mau kejadian serupa terulang.

SMP di dekat pabrik kembang api di Kosambi yang meledakSMP di dekat pabrik kembang api di Kosambi yang meledak Foto: Faiq Hidayat/detikcom

Dia telah meminta agar pabrik yang berdiri atas nama PT Panca Buana Cahaya Sukses ini dievaluasi. Apalagi lokasinya jadi sorotan karena berada di lingkungan permukiman warga dan sekolah.

"Saya minta kepada bupati agar menertibkan dan evaluasi," ujarnya. "Kadang-kadang pihak pengusaha tidak perhatikan rekomendasi dan surat atau ketentuan atau SOP yang harus dimiliki. Misalnya instalasi dan pemadam kebakaran, pintu darurat. Ini kan menyangkut bahan berbahaya yang mudah kebakaran," sambungnya.

Terlepas dari itu, Wahidin menyampaikan dukacita mendalam untuk para korban tewas dan luka-luka. Seperti diketahui, ada 47 orang korban tewas dalam peristiwa ini. Satu orang telah teridentifikasi atas nama Surnah, berusia 14 tahun.
Surnah, Salah Satu Korban Ledakan Berusia 14 TahunSurnah, Salah Satu Korban Ledakan Berusia 14 Tahun Foto: Rengga Sancaya/detikFoto
(hri/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads