Soal Panglima TNI Ditolak AS, Try Sutrisno: Jangan Mudah Tersinggung

Soal Panglima TNI Ditolak AS, Try Sutrisno: Jangan Mudah Tersinggung

Faiq Hidayat - detikNews
Kamis, 26 Okt 2017 14:58 WIB
Try Sutrisno (Foto: Faiq Hidayat/detikcom)
Jakarta - Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno menilai masalah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ditolak pihak Amerika Serikat (AS) tidak usah dibesar-besarkan. Bangsa yang besar jangan mudah tersinggung.

"Jangan diperbesarkan itu sudah selesai. Ditolak sekarang sudah dinyatakan Pak Panglima belum akan ke sana lagi. Prosesnya sekarang sedang diusut," ujar Try Sutrisno usai acara pembekalan kuliah umum di Kantor Para Syndicate, Jalan Wijaya Timur 3, Jakarta, Kamis (26/10/2017).

"Wakil duta besar sudah minta maaf tapi masih ada lagi yang harus dilengkapi," sambung Try.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Panglima ABRI ini juga mengaku tidak tersinggung dengan masalah itu. "Saya enggak lewat tersinggung. Bangsa yang besar jangan mudah tersinggung jangan mudah marah tapi harus punya harga diri," ujar Try.

Try mengaku tidak mengetahui faktor apa yang menyebabkan pihak AS menolak Jenderal Gatot. "Nggak tahu, tanya yang nolak saja," ucap Try.

Rencana kepergian Jenderal Gatot Nurmantyo ke AS untuk menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) yang akan dilaksanakan pada 23 dan 24 Oktober di Washington DC.

Dia hendak pergi atas nama Panglima TNI yang diperintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun ternyata dia tak boleh masuk ke AS.

Sementara itu, pihak AS telah memberi penjelasan soal penolakan Jenderal Gatot ini. Penyebabnya adalah kesalahan administrasi.

"Pada Sabtu 21 Oktober, keberangkatan Jenderal Gatot Nurmantyo dan istrinya tertunda akibat kesalahan administrasi. Kesalahan itu kemudian dengan cepat diperbaiki," demikian bunyi pernyataan tertulis Kedubes AS di Jakarta, Rabu (25/10/2017). (fai/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads