"Penindakannya dilakukan di Sulawesi Selatan, Pekanbaru, dan Jawa Timur," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto dalam keterangan kepada detikcom, Selasa (24/10/2017).
Di Desa Timampu, Kecamatan Towiti, Kabupaten Luwu Timur, Sulsel, pada pukul 07.04 Wita tadi, Bakei alias Bakri Baroncong alias Aslam alias Pak Nur (42) ditangkap. Aslam diduga terlibat dalam peristiwa bom di kantor Gubernur Sulawesi Selatan pada 2012.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selanjutnya pada pukul 07.15 WIB juga ditangkap diduga teroris atas nama Beni Samau Trisno alias Abu Ibrohim (31) di Jalan Kopkar Raya, Perumahan Gading Permai," imbuhnya.
Pada pukul 10.30 WIB, telah ditangkap tersangka atas nama Handoko alias Abu Buchoru di rumahnya di Perumahan Griya Taman Anggrek Rambah Jaya, Siak Hulu Bukang Raya, Kampar, Riau. Kemudian pada pukul 12.30 WIB siang tadi, ditangkap Nanang Kurniawan alias Abu Aisha di gang menuju rumahnya di Jl Kubang Raya KM 5 Desa Kualu, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.
Di Jawa Tengah, tepatnya di Jl Sapen, Sukoharjo, Kendal, Muhammad Khoirudin (32) ditangkap. Pada pukul 11.00 WIB, juga ditangkap Hasby di Jl Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah.
"Kemudian terakhir di Jawa Timur ditangkap atas nama Hendrastu Wijanarko alias Koko alias Jarwoko alias Lir Ilir (31) di Jl Raya Ponorogo-Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada pukul 11.20 WIB tadi," tutur Rikwanto.
Berikut ini identitas yang terjaring operasi teroris:
1. Bakei alias Bakri Baroncong alias Aslam alias Pak Nur (42)
2. Yoyok Handoko alias Abu Zaid (42)
3. Wawan alias Abu Afif (42)
4. Beni Samau Trisno alias Abu Ibrohim (31)
5. Handoko alias Abu Buchoru
6. Nanang Kurniawan alias Abu Aisha
7. Muhammad Khoirudin (32)
8. Hasby
9. Hendrastu Wijanarko alias Koko alias Jarwoko alias Lir Ilir (31) (mei/rvk)











































