"Kini hubungan antara sipil dan militer menjadi lebih penting dari waktu lalu, terutama karena saat ini kedua sektor harus bekerja sama dalam kesiap-siagaan untuk kedaruratan guna akselerasi Peraturan Kesehatan Internasional 2005," kata Direktur WHO Guenael Rodier di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2017).
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Gatot menyatakan pelibatan TNI dalam kegiatan kesehatan internasional ini berawal dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Tahun 2017 di Jerman. Isu jaminan kesehatan menjadi prioritas pembahasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TNI bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Komite yang terdiri dari 114 negara dan didukung WHO. Konferensi dibuka dan berlangsung sampai 26 Oktober di Jakarta.
"Pada pertemuan ini untuk pertama kalinya WHO menggabungkan militer dan sipil guna membicarakan upaya perwujudan dalam rangka pertahanan kesehatan dunia," kata Gatot.
(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini