Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo. Rombongan Lemhanas baru saja melakukan kunjungan ke Kodam Pattimura dalam rangka Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) yang merupakan kalender dari Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXI tahun 2017.
![]() |
Kunjungan Lemhanas selama beberapa hari ke Ambon dimaksudkan untuk mempelajari, memahami dan mengkaji berbagai potensi dan permasalahan daerah yang ada di Maluku. Dalam kesempatan mengunjungi Kodam Pattimura, jajaran Lemhanas berserta para peserta studinya menerima paparan dari para petinggi TNI di Maluku, termasuk dari Mayjen Doni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Lemhanas pun sempat mendengarkan testimoni soal program emas biru dan emas hijau Kodam Pattimura. Emas biru sendiri merupakan budidaya hasil laut dan emas hijau adalah program pembibitan. Kedua program ini diprakarsai oleh Mayjen Doni guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui potensi alam yang ada di Maluku.
![]() |
"Maluku merupakan 'Indonesia mini'. Kondisi geografi, demografi dan sumber daya alamnya memiliki ciri persis dengan Indonesia. Tantangan-tantangan di Maluku juga menggambarkan tantangan di Indonesia," ujar Agus seperti tertulis dalam keterangan Kodam Pattimura, Rabu (17/10/2017).
Salah satu yang memberi testimoni soal emas biru dan emas hijau di depan jajaran Maluku Lemhanas adalah mantan Komandan Laskar Djihad Jumu Tuami. Selain itu juga ada mantan Sekjen RMS yang kini telah kembali ke pangkuan ibu pertiwi, Moses Tuanakotta.
![]() |
Program emas hijau dan emas biru Kodam Pattimura merupakan salah satu persuasi yang dilakukan untuk merangkul pihak-pihak yang pernah mengalami gesekan. Seperti mantan separatis, kaum radikal, bahkan kelompok-kelompok antar-desa yang mengalami pertikaian. Tujuannya adalah untuk menciptakan kedamaian di Maluku dan Maluku Utara.
"Kita beruntung memiliki pemimpin yang berpikir lintas sektoral. Semua keterampilan yang sudah dirintis dan diajarkan oleh Mayjen Doni Monardo kepada masyarakat hendaknya menjadi kompetensi masyarakat Maluku," tutur Agus.
Dia pun berharap agar program yang diperuntukkan untuk membuat warga mandiri itu bisa terus berkelanjutan. Sebagai prajurit TNI, Mayjen Doni bisa kapan saja ditugaskan di tempat lain. Agus mengimbau kepaa warga Maluku dan Maluku Utara untuk dapat meneruskan program rintisan mantan Danjen Kopassus itu.
"Pejabat seperti Pangdam bisa datang dan pergi sewaktu-waktu, jadi diharapkan masyarakat Maluku bisa meneruskan apa yang sudah menjadi pondasi yang diletakkan oleh Mayjen Doni Monardo," tuturnya.
"Prestasi yang sudah dicapai dalam banyak hal, saya tidak sungkan-sungkan bangga sebagai masyarakat Maluku yang telah bisa menentukan nasibnya sendiri," imbuh Agus. (elz/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini