Bahaya, Jangan Berfoto di Tepi Rel Jika Tak Mau Tersambar Kereta

Bahaya, Jangan Berfoto di Tepi Rel Jika Tak Mau Tersambar Kereta

Ibnu Hariyanto - detikNews
Sabtu, 14 Okt 2017 07:40 WIB
Foto: dok. Facebook
Jakarta - VP Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengimbau agar masyarakat tidak beraktivitas di pinggir rel. Bahaya tersambar kereta mengancam seperti yang dialami dua pria yang ingin berfoto di pinggir rel pada Minggu (8/10).

"Jadi kita imbau agar tidak beraktivitas di jalur rel untuk menjaga keselamatan dan keamanan bersama," kata Eva kepada detikcom, Jumat (13/10/2017) malam.

Menurut Eva, imbauan hingga peringatan sudah berulang kali disampaikan. Tujuannya tentu untuk keselamatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di setiap stasiun itu, kalau ada kereta datang, pasti ada suara peringatan untuk mohon berdiri di belakang batas aman. Itu pasti ada setiap stasiun suara peringatan itu," ucap Eva.

Eva juga mengatakan sosialisasi selalu dilakukan setiap bulan, bukan hanya di stasiun. Eva menyebut sosialisasi di jalur-jalur perumahan yang dekat dengan rel juga dilakukan.

"Kita setiap bulan secara berkala melakukan sosialisasi ke jalur-jalur perumahan masyarakat yang berdekatan dengan rel, juga sekolah-sekolah. Ya tujuannya sosialisasi tadi. Selain (mengantisipasi) vandalisme, kita juga mensosialisasikan agar tidak beraktivitas di jalur rel," ujar Eva.

Peristiwa tragis tersambarnya dua pria itu terjadi pada Minggu (8/10) malam pukul 19.10 WIB. Lokasi kejadian ada di antara Tamankota-Pesing.

Identitas korban adalah Dedi Mulyadi, pria kelahiran Pemalang, 27 Mei 1993. Korban kedua adalah Burhanudin, pria kelahiran Pemalang, 15 Maret 1997.

Sebuah video yang memperlihatkan pria yang ingin berfoto di samping rel kereta api ramai dibagikan. Masalahnya adalah peristiwa mengerikan saat pria itu hendak berfoto. Bukan eksis yang yang didapat, pria itu malah tersambar kereta yang lewat dan terpental.

Eva pun turut mengimbau agar video itu tidak disebarkan lagi. Dia mengatakan kejadian itu menjadi contoh bahwa kegiatan seperti itu memiliki risiko tinggi.

"Kejadian itu contoh banget apa yang terjadi saat ini mereka itu nggak sadar foto, lama-lama akhirnya mendekat dan itu berbahaya. Masyarakat juga kita harap tidak memviralkan video itu karena kita pikirkan keluarganya, kasihan kan," kata Eva. (dhn/ibh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads