"Ancaman saat ini bukan lagi soal invasi atau serangan militer. Kalau dulu ancaman banyak dari luar, ancaman saat ini justru datang dari dalam," ujar Wiranto dalam diskusi di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (13/10/2017).
Menurut Wiranto, tiga ancaman terbesar yang sedang dihadapi Indonesia adalah ancaman teroris, ideologi, dan narkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menko Polhukam Wiranto bertemu dengan Asosiasi Badan Penyelenggara PTS. (Tsarina Maharani/detikcom) |
Wiranto menyampaikan pihaknya telah menyiapkan modul bela negara yang baru demi mengatasi masalah ini. Ia menuturkan bela negara tidak perlu lagi diidentikkan dengan kegiatan militer. Kegiatan bela negara harus disesuaikan dengan peran masyarakat dalam kehidupan sosial.
"Maka kami sudah berupaya membuat program bela negara, ada pendidikan bela negara. Dulu kan bela negara selalu dengan latihan militer. Tapi seharusnya disesuaikan," sambungnya.
Karena itu, Wiranto berharap civitas academica di kampus-kampus dapat menjadi salah satu elemen yang mampu menumbuhkan rasa cinta Tanah Air dan semangat bela negara.
"Harapannya, kalau rasa bela negara dan rasa cinta Tanah Air ini sudah masuk ke civitas academica, pasti lebih mudah. Karena kampus-kampus merupakan pusat untuk melaksanakan perubahan-perubahan," tutur Wiranto. (idh/idh)












































Menko Polhukam Wiranto bertemu dengan Asosiasi Badan Penyelenggara PTS. (Tsarina Maharani/detikcom)