"Semalam (10/10) saya terima mereka. Pendemo yang sudah berhari-hari di Kemendagri, di pintu keluar kantor," kata Tjahjo kepada detikcom, Rabu (11/10/2017).
"Semalam saya sudah salaman sama mereka, dipimpin seorang mama (tokoh masyarakat) yang sudah pernah ketemu saya di kantor," tambah Tjahjo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan itu, Tjahjo sudah menyerahkan persoalan hasil Pilkada Tolikara untuk didiskusikan dengan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri dan Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri. Kelompok massa, baik yang mendukung maupun menolak hasil pilkada, tersebut sudah beberapa kali diterima oleh dirjen tersebut.
"Saya sampaikan, kalau mau dialog, tanya masalah pilkada, silakan besok ke Ditjen Polpum/Otda, bicara baik-baik. Dan kedua kelompok yang berbeda sikap terkait keputusan pilkada (Tolikara) sudah sering diterima kedua dirjen tersebut di kantor," katanya.
Terkait dengan hasil Pilkada Tolikara, Tjahjo mengatakan pihaknya tidak berwenang mengubah keputusan pemenang yang telah ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi tersebut.
"Keputusan pilkada bukan di Kemendagri dan Kemendagri tidak berwenang mengubah keputusan atau surat keputusan pemenang pilkada. Keputusan final mengikat pada MK, dan sudah ada keputusan MK," jelas Tjahjo.
Penyerangan kantor Kemendagri di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, Rabu (11/10). Massa melakukan pelemparan batu dan merusak sejumlah properti milik Kemendagri. (jor/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini