Kemenristek soal Dusta Dwi Hartanto: Tak Bisa Diterima

Kemenristek soal Dusta Dwi Hartanto: Tak Bisa Diterima

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Senin, 09 Okt 2017 17:42 WIB
Foto: dok. Istimewa
Jakarta - Kemenristek Dikti menyayangkan sikap Dwi Hartanto, mahasiswa doktoral di Technisse Universiteit Delft Belanda, yang berbohong terkait dengan klaim prestasinya yang mentereng di bidang kedirgantaraan. Kebohongan di dunia akademis tidak dapat diterima.

"Kebohongan akademis tidak bisa diterima, apalagi kebohongan akademis di publik," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti Ali Ghufron Mukti dalam keterangan tertulis kepada detikcom, Senin (9/10/2017).

Ghufron berharap ke depan Dwi mampu memperbaiki diri dan kembali mengembangkan potensi yang ada pada dirinya serta memperbaiki dan menjaga integritasnya. Ghufron kemudian menyoroti integritas dunia akademisi terkait kasus Dwi Hartanto. Persoalan integritas dalam diri seorang akademis perlu dicari solusinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini tantangan, permasalahan akademis kita ini di dalamnya termasuk integritas, bahkan kunci pembangunannya adalah integritas. Beberapa bulan belakangan ini pun bisa kita dapati contoh atau praktik di perguruan tinggi yang tidak sama sekali mengindahkan integritas," imbuhnya.

"Ini persoalan besar, kita selalu ingin mencapai pendidikan tinggi berkualitas dunia, namun nyatanya kita masih sibuk dengan tindak tanduk akademisi yang jauh dari integritas," tambah Ghufron.

Ghufron berharap akademisi dan ilmuwan Indonesia, baik yang berada di dalam maupun luar negeri, selalu menjaga integritas dan etika. Akademis dan etika yang baik adalah dasar membangun bangsa.

"Untuk Saudara Dwi, ingin kami sampaikan, bahwa dalam bertindak harus diingat konsekuensi dan tanggung jawab dari tindakan tersebut. Kita sering kali terlalu gampang untuk meminta maaf dan memaafkan suatu kesalahan, namun kita juga sering kali lupa bahwa kita selalu sulit untuk melupakan sebuah kesalahan. Jadi kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi Saudara Dwi" ucap Ghufron. (nvl/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads