"Kalau ekonomi turun dan kemudian banyak pengangguran itu kota akan menjadi idaman. Makanya saya berfikir Surabaya menjadi akses perekonomian, jadi di Surabaya tidak boleh ada pengemis, di mana ada pengemis saya tangkap," kata Risma saat acara Sarasehan untuk Negeri di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Kamis (5/9/2017).
Bahkan, Risma mengatakan telah melarang pengamen tampil di pinggir jalan. Oleh sebab itu, Risma menawarkan para pengamen untuk tampil di Taman yang berada di Surabaya. Setiap kali tampil, pengamen diberikan gaji Rp 2,5 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Risma mengatakan telah membersihkan sungai yang berada di Surabaya. Apalagi di tepi sungai juga diberikan permainan untuk para remaja seperti clumbbing.
"Sungai itu bersih seperti ini, kemudian kami bangun taman-taman supaya fungsinya banyak. Semua tahu ini taman di letak sungai (kotor) dan sekarang (bersih). Sepanjang sungai kami kasih yang mereka minta, misalnya minta clumbbing saya kasih, minta Dayung saya kasih, supaya apa pada dasarnya saya memahami anak muda," kata Risma yang menunjukkan perubahan beberapa sungai di Surabaya.
Kemudian, menurut Risma beberapa taman juga dibangun sentra pedagang kaki lima untuk pengunjung. Sebab, mereka yang ingin makan tidak jauh dari taman. Selain itu, ada 1.900 titik mendapatkan internet gratis.
"Taman yang kami bangun ada artinya, taman buah, tempat duduk mirip buah. D itepi sungai dan dekat taman pasti ada sentra PKL. Kalau datang mereka makan pertama masukan di situ. Ada taman ada tempat skate, internet saya kasih 1.900 ada wifi tempat taman," kata Risma. (fai/rvk)











































