Salah seorang warga bernama Yuyun Gunaedi (50) mengaku sering ditanyai anaknya tentang peristiwa G30S/PKI. Yuyun membawa keluarganya ke Monumen Pancasila Sakti untuk melihat langsung saksi bisu dari penggalan sejarah Indonesia.
"Pertama saya tujuan untuk memperkenalkan ke anak-anak saya ,lihat di TV, saya bilang di nyatanya lihat sejarah kelam," kata Yuyun di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu (1/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal yang ingin dia ajarkan kepada anaknya adalah mengenai perbuatan keji yang tidak boleh dilakukan. Upaya-upaya penyiksaan, menurutnya, tak dibenarkan atas nama apapun.
"Kita melihat sisi jelek kita lihat, kenalin anak-anak perbuatan keji, tidak baik, kalau penyiksaan itu tidak dibenarkan," tuturnya.
Dia pun mengomentari soal pemutaran film pengkhianatan G30S/PKI. Yuyun menilai hal yang wajar film itu ditayangkan kembali namun harus tetap melewati proses penyaringan agar tak ada kekerasan yang ditampilkan kepada anak-anak.
"Kalau kekerasannya kurang cocok, banyak yang sudah diedit kemarin bagus, kalau menurut saya kekerasan nggak cocok, takut ditiru," ujarnya.
![]() |
Di Hari Kesaktian Pancasila, Yuyun berharap peristiwa G30S/PKI tak terulang kembali. Indonesia juga diharapkan dapat tetap damai dan aman.
"Harapannya saya kesaktian Pancasila, pertama jangan sampai terulang kembali, jangan sampai anak cucu mengalami, isu-isu tidak mesti dihembuskan, karena takut isu-isu politik, tapi Indonesia kuat, masyarakat tetap damai," imbuhnya.
Sementara itu, warga lain bernama Rosi (45) mengatakan peristiwa yang terjadi pada 30 September 1965 merupakan sejarah kelam bagi bangsa Indonesia. Namun itu bukan berarti sejarah tersebut harus dilupakan.
"Pengen lihat-lihat ya, tempat kejadian kebetulan malam kemarin nonton film G30S/PKI, mengingat kembali, ini sejarah yang ada di negara kita. Dan itu tidak harus kita lupakan," cetusnya.
Meskipun terhitung sering datang ke Monumen Pancasila Sakti, Rosi mengaku peringatan kali ini sangat bermakna. Hal itu dikarenakan adanya isu-isu yang muncul tentang kebangkitan PKI.
"Karena banyak isu soal PKI soal kebangkitan PKI, lebih mengena saja, maka datang ke sini," tuturnya.
Terakhir, Rosi berharap momentum Kesaktian Pancasila ini dapat menularkan semangat kepada generasi muda. Menurutnya, anak-anak muda harus tetap berpegang teguh pada ideologi bangsa agar tak salah arah.
"Kalau saya sih, pribadi lebih menganjurkan (nonton film G30S/PKI) karena ini bukan hanya untuk mengenal sejarah. Generasi yang akan datang juga harus mengenal Pancasila," katanya. (knv/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini