Melihat Gedung yang Pernah Dipakai PKI di Jakarta Pusat

Melihat Gedung yang Pernah Dipakai PKI di Jakarta Pusat

Samsudhuha Wildansyah - detikNews
Kamis, 28 Sep 2017 13:54 WIB
Foto: Melihat Gedung Peninggalan PKI di Jakarta Pusat (Sams-detikcom)
Jakarta - Gedung peninggalan Partai Komunis Indonesia (PKI) di sebelah hotel Acacia Senen, Jakarta Pusat masih berdiri utuh. Kesaksian warga sudah 20 tahun lebih gedung itu kosong dan hanya ditinggali pepohonan.

Terletak di RW 07, Kelurahan Kramat, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat terlihat gedung tua itu masih berdiri. detikcom mencoba menelusuri gedung berdasarkan kesaksian warga sekitar. Hingga saat ini lokasi gedung tertutup dan tergembok, selain itu ilalang memenuhi area gedung.

"Bangunan itu dulu setahu saya memang pernah ditempati orang-orang PKI. Awalnya pertama kali dibangun itu ya PKI yang tempati kemudian setelah PKI gak ada baru ditempati pasukan kuda TNI Angkatan Darat sekitar tahun 66 kemudian Direktorat Jendral Departemen Pariwisata," ujar Mat Murni Ketua RW 7 Kelurahan Kramat, Jakarta Pusat, Kamis (28/9/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Murni menjelaskan hingga saat ini tidak ada yang menempati gedung itu sama sekali. Untuk sekedar dipakai rapat maupun untuk meletakkan gerobak-gerobak pedagang pun tidak, menurutnya gedung itu sudah kosong setelah Departemen Pariwisata pindah gedung.

Mamad (83) warga asli Jakarta yang tinggal di RW 7 menceritakan mengenai awal mula adanya gedung tersebut. Ia membenarkan jika dulu gedung itu ditempati oleh PKI.

"Saya sudah di sini dari lahir tahun 1934. Dulunya itu di situ warung emas nah mungkin dibeli dan dibangun sama partai PKI itu. Ditempati PKI itu tahun 60-an dan 65-nya kejadian. Waktu kejadian saya tidak lihat kan saya kerja dan waktu itu saya lihat di depan di Senen itu banyak tentara," ujar Mamad.

Mamad menjelaskan setelah kejadian G30S/PKI tahun 1965 PKI meninggalkan gedung itu dan di tempati oleh TNI Angkatan Darat. Setelah itu ditempati oleh Departemen Pariwisata kurang lebih 2-3 tahun lalu kosong hingga saat ini.

"Tapi setahu saya ya emang itu dulu gedung PKI. Waktu di ditempati TNI dan Pariwisata tak lama. Dulu itu mereka abis pesta peresmian gedung gak lama baru pecah G30S/PKI itu. Dulu itu luas gedungnya lebih 100 meter dan setengahnya dibuat hotel. Mestinya itu gedung ditempati oleh militer jadi tak banyak komentar apa-apa kan jadi aman," ujar Mamad.

M. Andi (68) warga sekitar juga bercerita saat PKI masih berada di gedung itu. Sekitar tahun 1961-1965 saat PKI masih menempati gedung setiap malam terdengar lagu Genjer-Genjer.

"Dulu setiap malam mereka suka dengerin lagu Genjer-Genjer dulu. Pas pecahnya G30S/PKI saya ada di rumah dan di luar waktu dulu warga pada nyambit-nyambitin, ya namanya PKI kan warga udah kesel. Banyak slogan-slogan ganyang PKI waktu kejadian itu," ujar Andi.

Melihat Gedung Peninggalan PKI di Jakarta PusatFoto: Melihat Gedung Peninggalan PKI di Jakarta Pusat (Sams-detikcom)


Warga Sebut Gedung Angker

Sama seperti Murni dan Mamad, Andi mengatakan jika setelah Departemen Pariwisata meninggalkan lokasi sekitar tahun 1967 gedung itu kosong hingga saat ini. Tidak ada aktivitas apapun di dalam maupun di halaman gedung.

"Gedungnya juga angker banget sampe sekarang. Itu kan kosongnya sudah lama ya banyak dedemitnya. Tidak ada satupun orang yang tidur di situ. Kosongnya ada sekitar tahun 1967 sampai sekarang. Dulu sempet ada yang mau naro-naro gerobak itu tukang loak yang ada di depan jalan, nah dia baru taruh gerobak satu hari dan subuhnya dia mau ngambil lalu melihat setan kemudian sudah tidak masuk masuk ke sana lagi sampe sekarang," kata Andi.

Ketika warga ditanya mengenai Isu kebangkitan PKI tanggapan mereka PKI tidak akan bangkit lagi. Jika PKI bangkit dan bahkan menempati kembali gedung itu nantinya masyarakat akan marah.

"Itu tergantung, lihat situasinya dari masyarakat, polisi dan lain-lain, tapi saya rasa tak mungkin bangkit lagi. Tapi kita tak tahu perubahan politik kan nantinya. Cuma kita waspada aja kan kita gak tahu perubahan zaman perubahan politik. Generasi muda kan nanti ada dan mereka tidak tahu PKI misalnya," ujar Mamad.

Melihat Gedung Peninggalan PKI di Jakarta PusatFoto: Melihat Gedung Peninggalan PKI di Jakarta Pusat (Sams-detikcom)
(rvk/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads