Penandatanganan kerja sama itu dilakukan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2017). Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono hadir dalam kesempatan itu.
Djarot ingin kerja sama tersebut menghasilkan polisi yang berintegritas. Selain itu, budaya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam seleksi anggota kepolisian juga dapat dihilangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemprov DKI Jakarta menandatangani kerja sama dengan Polda Metro Jaya. Foto: Fida-detikcom |
Djarot mengatakan pelatihan tersebut merupakan terobosan yang baik untuk mencari calon anggota kepolisian yang unggul. Anggota kepolisian harus dipersiapkan sejak dini.
"Tidak ada yang sifatnya instan. Anda ingin jadi pemain bola yang hebat, itu harus sejak dini. Ada jenjangnya, seseorang yang ingin menjadi polisi yang hebat harus dipersiapkan. Nggak ada yang instan, harus dipersiapkan sejak sekolah," paparnya.
Djarot secara khusus meminta ada perhatian pada anak-anak SMA yang ada di Kepulauan Seribu. Sebab, banyak anak-anak Kepulauan Seribu yang layak menjadi polisi namun terbentur sulitnya akses informasi.
"Saya minta khusus minta ada perhatian pada Kepulauan Seribu. Anak-anak pulau itu kita ingin jiwa kepolisian sudah bisa ditemukan," jelasnya.
Sementara itu, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana berharap dapat menjaring calon anggota kepolisian yang berkualitas. Ada sekitar 1.000 kuota anggota polisi yang ada di Jakarta.
"Kita ingin mencari bibit terbaik, sehingga bisa diberdayakan sedemikian rupa untuk kemaslahatan Jakarta," katanya.
Kerja sama ini dilakukan untuk setahun ke depan. Siswa SMA atau SMK akan dijaring di masing-masing sekolah yang kemudian akan dilatih intensif selama 6 bulan. (fdu/idh)












































Pemprov DKI Jakarta menandatangani kerja sama dengan Polda Metro Jaya. Foto: Fida-detikcom