Datangi PN Jaksel, Doli Kurnia Ingin Lihat Praperadilan Novanto

Datangi PN Jaksel, Doli Kurnia Ingin Lihat Praperadilan Novanto

Aditya Mardiastuti - detikNews
Selasa, 12 Sep 2017 11:52 WIB
Doli Kurnia ingin melihat praperadilan Novanto. (Adit/detikcom)
Jakarta - Ketua Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia mendatangi PN Jakarta Selatan. Dia ingin melihat langsung proses sidang praperadilan Setya Novanto.

"Pertama, ini kan peristiwa penting, menurut saya, sangat membutuhkan terhadap proses penegakan hukum di Indonesia. Ini kasus besar. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita harus memonitor jalannya sidang ini," kata Doli di PN Jaksel, Jl Ampera, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2017).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Doli menyebut sidang praperadilan sering kali menjadi pintu keluar tersangka yang mempunyai nama besar. Karena itu, dia ingin ikut mengawasi jalannya sidang. Hanya, saat Doli tiba di PN Jaksel, sidang praperadilan Novanto sudah selesai.

"Karena praperadilan ini dari peristiwa sebelumnya jadi media untuk lolos bagi orang-orang yang dikategorikan nama besar. Kemudian oleh karena itu kita ingin melihat langsung," jelasnya.

"Kedua, Setya Novanto ini kan dari beberapa kasus lolos terus, bahkan media menyebut dia untouchable man. Maka kita harus mengawasi meski sudah ada lembaga pengawas seperti Komisi Yudisial," sambungnya.



Dia berharap kasus korupsi e-KTP segera berakhir tuntas. Apalagi kasus ini menyeret nama Ketua Umum Partai Golkar.

"Harapan tentu proses ini bisa berjalan cepat karena ini kan berpengaruh ke mana-mana, Partai Golkar," katanya.

Doli juga berkeras mendesak Novanto mundur dari jabatannya. Pasalnya, status tersangka yang melekat pada Novanto akan mengganggu seluruh kegiatan Golkar.

"Saya dari awal minta Setya Novanto mengundurkan diri dan diganti supaya bisa dipisahkan urusan pribadinya dengan Golkar. Kalau dibawa terus agenda Golkar kan terganggu," tegasnya.

Dia pun yakin KPK tidak sembarangan menetapkan status tersangka terhadap Novanto.

"Jadi saya termasuk yang yakin terhadap KPK bahwa mereka memang lembaga yang diamanahkan negara untuk memberantas korupsi, tentu mereka nggak sembarangan menentukan tersangka," tuturnya. (ams/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads