"Dia keseharian baik sih, sering salat kalau bapaknya ya, sering salat ke masjid. Baik sih, ramah sama anak-anak. Nggak ada macam-macam, sih," kata penghuni kos bernama Vika saat ditemui di rumah korban, Jalan Pengairan No 21 RT 11/6, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (11/9/2017).
Vika tinggal di kamar kos pasangan itu selama dua tahun terakhir. Dia mengatakan selama ini kondisi lingkungan di sekitar situ aman-aman saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya (cuma ada Bapak-Ibu), anak-anaknya punya rumah sendiri-sendiri," ujar Vika.
Di lokasi yang sama sempat ditemui adik kandung Husni, Ahmad Zaini. Zaini mengatakan keseharian kakaknya ialah berwirausaha sebagai pengusaha garmen.
"Dia pengusaha garmen di Tanah Abang Blok A. Jadi ngajar di Al Azhar, dan sebagai pengurus Al Azhar di pusat Kebayoran," ucap Zaini.
Sementara itu, keempat anak Husni tinggal terpisah dari keluarganya karena sudah menikah dan sedang menempuh studi di luar Jakarta dan luar negeri.
"Anak (ada) empat, yang satu dia mewakili bisnis di Tanah Abang. Yang kedua namanya Uci, suaminya juga bisnis di Tanah Abang. Yang ketiga itu ada di Inggris, dia masih studi S-2 di sana. Yang keempat ada di Semarang di Undip, saat ini sudah ada di Pekalongan," tuturnya.
Pasutri ini ditemukan tewas pada pagi hari ini di Sungai Klawing, Purbalingga. Warga menemukan jasad mereka terbungkus bedcover.
Polisi telah melakukan olah TKP di rumah korban. Keduanya diduga sebagai korban perampokan. (jbr/imk)











































