Meski tidak sebesar kota lainnya di China, namun Kota Nanning menjadi tempat belajar banyak mahasiswa asal Indonesia. Nanning menawarkan suasana kota yang sangat nyaman dengan nuansa belajarnya.
"Kalau di Nanning dibandingkan kota besar lainnya di China, kalau untuk pelajar memang cocok. Tidak terlalu ramai, dan kehidupannya tidak begitu wah seperti di kota besar lainnya. Kehidupannya tepat aja buat belajar dibanding kayak Shanghai, Beijing, Guangzhou, dan lainnya," ujar Mahasiswa Kedokteran asal Indonesia, Dinda Ramadita, di Kota Nanning, Guangxi, China, Sabtu (9/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Istilahnya di sini kayak Yogya dan Solo yang adem ayem dengan suasana mahasiswa. Kalau untuk jurusan kedokteran sama saja dengan kampus yang ada di Indonesia seperti Jakarta, bedanya paling sistem pembelajarannya," kata Mahasiwi Kedokteran Guangxi Medical University ini.
Mahasiswa baru yang belajar di kota ini juga harus mempersiapkan diri dengan Bahasa Mandarin. Masyarakat di Kota Nanning sebagian besar sulit untuk berdialog dengan Bahasa Inggris. Mereka juga sulit mengucapkan Inggris dengan fasih sehingga sulit untuk dipahami.
Biaya hidup untuk mahasiswa di Kota Nanning juga termasuk murah jika dibanding kota besar lainnya. Mahasiswa yang datang belajar ke Nanning kebanyakan mengenal Nanning dari program pertukaran pelajar.
"Biaya hidup masih terjangkau kalau di sini. Kalau biaya kuliah kedokteran itu masih terjangkau dibanding Indonesia. Kalau biaya hidup itu rata-rata sama saja kayak di Jakarta," jelas Dinda.
"Sebenarnya jarang bangat orang yang tahu Nanning, yang ke sini itu kebanyakan sebagian besar mahasiswa pertukaran, seperti beberapa mahasiswa di Indonesia yang kerja sama dengan Universitas di sini," sambungnya. (nvl/bag)