"Itu menunjukkan adanya pemahaman yang bagus terhadap kondisi sosial-politik di Jateng. Koalisi nasionalis-religius di Jateng cukup strategis dan saling melengkapi," ujar Baidowi saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (7/9/2017).
Ia menuturkan akan mempertimbangkan tawaran koalisi dari Gerindra. Baidowi menjelaskan PPP mempunyai 8 kursi di Jateng, dan itu membuat partainya cukup signifikan untuk mendongkrak kemenangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan 8 kursi di DPRD Jateng, suara PPP cukup signifikan untuk turut mendongkrak kemenangan pada pilgub," lanjut Baidowi.
Dia menekankan PPP mengajukan nama Akhmad Muqowam, yang merupakan anggota DPD, sebagai bakal calon wakil gubernur pada Pilgub Jateng 2018. Jadi masih ada peluang untuk bersanding dengan figur di luar partai.
"PPP pada posisi politik di Jateng mengikhtiarkan Ahmad Muqowam sebagai cawagub yang akan disandingkan dengan figur eksternal," ucapnya.
Kursi Gerindra di DPRD Jateng sebanyak 11 kursi. Bila ditambah PPP, itu berarti kekuatan koalisi ini masih kurang satu kursi lagi untuk bisa mengajukan pasangan calon di Pilgub Jateng.
Baca Juga:
PDIP Dominan, Begini Kekuatan Parpol di Jateng Jelang Pilgub 2018
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono memastikan siap maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018. Ia melirik pasangan yang berasal dari PKB dan PPP.
"Saya belum bisa memutuskan karena itu dari partai juga. Tapi saya ingin pasangan saya itu bisa dari partai 'hijau', dari partai agamais. Baik PKB atau PPP," ujar Ferry saat dihubungi detikcom. (lkw/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini