Ini Hasil Kunjungan Kerja Komisi X DPR ke Jerman

Ini Hasil Kunjungan Kerja Komisi X DPR ke Jerman

Hary Lukita Wardani - detikNews
Kamis, 07 Sep 2017 18:45 WIB
Reni Marlinawati. (Hary Lukita/detikcom)
Jakarta - Komisi X DPR RI beberapa waktu lalu melakukan kunjungan kerja ke Jerman. Kunjungan mereka ke Jerman untuk studi banding soal pendidikan vokasi itu bertepatan dengan isu kenaikan anggaran kunjungan kerja ke luar negeri.

"Itu kunjungan kerja soal pendidikan vokasi. Kita di sana banyak bertemu dengan beberapa pihak," ujar anggota Komisi X Reni Marlinawati di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (7/9/2017).

Kunjungan tersebut dilakukan selama lima hari. Ada sekitar 15 orang yang ikut dalam kunjungan kerja tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reni mengatakan hasil kunjungan kerja ke Jerman itu akan segera dilaporkan dalam rapat internal Komisi X. Setelah itu, Komisi X akan memberikan beberapa rekomendasi kepada pemerintah.


"Hasilnya akan kita segera laporkan dalam rapat internal dan rekomendasi ke pemerintah," kata Reni.

Reni melihat masih banyak yang perlu diperbaiki Indonesia dalam sistem pendidikan vokasi. Menurutnya, Jerman mempunyai sistem pendidikan vokasi yang sangat baik, dari sistem, stakeholder, hingga sinergi kebijakan dengan pihak lainnya.

"Di sana itu ada seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), bagaimana perannya begitu powerful menjadi katalisator, mem-bridging kebijakan pemerintah dengan para pengusaha," jelas Reni.


"Seluruh pengusaha itu harus menjadi anggora Kadin dan mereka harus terjun langsung. Baik dengan dia menjadi trainer di sekolah atau perusahaannya menjadi tempat praktik," lanjut Ketua Fraksi PPP itu.

Lebih lanjut, Reni menjelaskan sistem pendidikan di Jerman dari kelas IV SD sudah diarahkan apakah akan berkuliah atau langsung kerja. Jadi, setelah selesai bersekolah, tujuannya sudah langsung lebih fokus.

Menurut Reni, Komisi X akan merekomendasikan beberapa hal. Salah satunya harus ada kerja sama, dari sumber daya manusia (SDM) hingga pertukaran SDM.

"Pertama, harus ada kerja sama mulai dari SDM-nya. Jadi bagaimana para ahli vokasi yang di sana itu memberikan pelatihan memberikan materi secara utuh untuk di sini," terang dia.

"Kemudian yang kedua tukar SDM. Jadi misalkan ada trainer di sini (Indonesia) difasilitasi agar dia bisa belajar di sana (Jerman) gitu. Bagus banget di situ," sambung Reni.


Kunjungan Komisi X ke Jerman mendapat sorotan karena waktunya bertepatan dengan isu kenaikan anggaran kunjungan kerja ke luar negeri DPR untuk 2018. Usulan tersebut berasal dari Badan Urusan Rumah Tangga (BURT).

Alasan kenaikan anggaran itu disebut untuk meningkatkan hubungan diplomasi internasional dan karena mengikuti nilai tukar dolar. DPR mengajukan kenaikan anggaran kunker ke luar negeri menjadi Rp 343,5 miliar untuk 2018. Anggaran ini naik Rp 141,8 miliar dari 2017, yang bernilai Rp 201,7 miliar.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah anggota Komisi X diketahui melakukan kunjungan kerja ke Jerman. Dari daftar nama anggota Komisi X yang ikut kunker ke Jerman, beberapa di antaranya Abdul Fikri Faqih (pimpinan komisi), Venna Melinda, Jamal Mirdad, Arzeti Bilbina, dan Laila Istiana. (lkw/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads