Siapa sebenarnya Akbar hingga bisa punya KTP Palsu?
Akbar diketahui tak memiliki pekerjaan tetap. Kepada Polisi keterangannya berubah-ubah. Mulai dari mengaku sebagai chef hingga kontraktor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akbar juga sempat menyebut dirinya bekerja sebagai debt collector. Namun keterangan itu selalu berubah setiap kali polisi menanyakan pekerjaannya.
"Itu juga yang sampai saat ini tidak jelas, karena pekerjaannya tidak tetap. Makanya ini anak kita dalami terus karena kurang kooperatif," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Yusri Yunus saat dihubungi.
Cerita lain, Akbar juga berhasil terbang kabur ke Batam dengan KTP orang lain, yakni KTP kakaknya yang berinisial MT. Ia berhasil terbang ke Batam melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Menggunakan KTP orang lain, otomatis keberadaan Akbar di daftar manifes tidak terendus petugas. Diketahui perawakan MT memang mirip dengan Akbar.
"Pada hari itu juga (Jumat, 1/9) kita sudah lakukan penyelidikan ke bandara terkait manifes nama tersangka. Wajar saja kita tidak temukan karena ternyata yang bersangkutan saat itu membeli tiket menggunakan KTP kakaknya, yang memang dari perawakan agak mirip. Inisial kakaknya MT," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Bimantoro Kurniawan, Rabu (6/9).
Hanya saja, sebelum berhasil lolos dan naik pesawat, perjalanan Akbar di pemeriksaan tak berjalan mulus. Bukan menyangkut KTP MT, tapi terkait peluru yang ditemukan di dalam tas Akbar. Ada 3 peluru yang ditemukan.
Akbar beralasan peluru tersebut adalah milik kakaknya yang merupakan anggota Kesatuan. Petugas kemudian meminta Akbar memanggil kakaknya tersebut untuk dimintai keterangan.
Bukannya memanggil sang kakak, Akbar justru menggunakan kesempatan itu untuk kabur. Akbar diketahui kemudian masuk kembali ke jalur pemeriksaan tanpa peluru di tasnya dan berhasil naik ke pesawat.
Pelarian Akbar di Batam tak berlangsung lama. Dua hari berselang, Akbar ditangkap aparat di rumah saudaranya di Tanjung Buntung, Bengkong, Batam, pada Minggu 3 September 2017.
Terkait MT, Polisi masih mencari keberadaannya. Polisi menduga MT adalah orang terakhir yang ditemui Akbar setelah membunuh Indria dan membantunya melarikan diri ke Batam.
"Kakaknya itu sedang kita cari keberadaannya. Karena diduga MT ini adalah orang terakhir ketemu dengan tersangka," kata Bimantoro. (rna/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini