Pagi itu sebagian warga telah berangkat kerja. Api yang muncul membuat panik mereka. Tidak ada satu harta benda yang bisa diselamatkan dari rumah. Warga Secara spontan warga memadamkan api dengan air.
"Enggak sampai 10 menit api langsung masuk ke kamar, posisi panik udah enggak tahu apa lagi yang diselamatkan," ujar salah satu korban, Kiki di lokasi kejadian Rabu (6/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ketika api makin besar, Kiki mengaku hanya bisa menyelamatkan surat-surat penting. Sementara harta dan benda yang lain tidak bisa diselamatkan.
"Ya cuma tinggal baju ini saja yang selamat, posisinya udah enggak kepikiran lagi mau bawa apa," kata Kiki.
Sedangkan Ogik mengatakan waktu api makin membesar, warga dengan estafet membawa ember air. Namun siraman air tidak membuat padam api.
"Api makin gede, waktu itu apa aja dipakai buat memadamkan api," kata Ogik.
Ogik mengatakan ketika Damkar datang api telah melahap seluruh bangunan. Terlebih akses jalan membuat sulit memadamkan api.
"Masalahnya memang jalan kecil udah gitu ini pemukiman padat penduduk, jadi mereka melokalisir sekitar bangunan supaya tidak makin luas," paparnya.
![]() |
Aksi Heroik Pasukan Oranye
Alfin petugas PPSU Cipinang mengatakan sebelum petugas damkar datang, warga dibantu PPSU memadamkan api di sekitar bangunan.
"Begitu api muncul langsung estafet sama warga untuk memadamkan, memang kebetulan kita lagi pada kerja juga," kata Alfin.
Alfin tidak sendiri, pria berbaju Oranye itu dibantu 75 petugas lainnya. Mereka menggunakan air dari aliran kaki di sekitar asrama.
"Posisi angin memang lagi kencang, waktu itu saya di dalam sampai membasahkan baju supaya tidak terbakar," pungkasnya.
(edo/rvk)