"Semoga anak Emak bertanggung jawab dengan apa yang diperbuat karena nggak nurut orang tua itu akibatnya," kata Asiyah saat ditemui di Warakas 1 GG A No 11, Jakarta Utara, Selasa (5/9/2017).
Asiyah menyesal anak kelimanya itu tak menuruti nasihatnya untuk menceraikan Indria daripada kerap bertengkar. Meski begitu, dia berharap anaknya bisa mendapat keringanan hukuman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibu tujuh anak itu mengaku menderita sakit jantung koroner. Dia berharap peristiwa yang dilakukan anaknya menjadi ujian terakhir baginya.
"Masih sehat, alhamdulillah, semoga saja Emak dikasih kesehatan bisa ketemu anak Emak. Mungkin ini ujian Emak yang terakhir ini," ujar Asiyah.
Baca juga: Buwas Sebut Indria Tidak Dibekali Senjata |
Asiyah mengaku sempat meminta izin untuk tidak dirawat inap di rumah sakit lantaran ingin bertemu dengan anaknya. Sayang, harapannya kandas karena anaknya belum bisa ditemui.
"Iya tadi pagi Emak minta izin dulu, nanti kata Emak masuk lagi sore. Kalau Emak sih kata dokter masih harus masuk ICU dulu," ceritanya.
"Tadinya mau ke Bogor. Tadi sudah sampai di Bogor Emak barusan ini baru duduk. Pengen ketemu anak Emak, tapi belum boleh," kata Asiyah.
Sebelumnya diberitakan, Akbar ditangkap di rumah kenalannya di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (3/9). Akbar mengaku tega membunuh istrinya karena cekcok soal ekonomi. Namun pengakuannya berubah-ubah. Polisi kini mendalami dugaan pembunuhan berencana yang dilakukan Akbar dan mencari barang bukti senjata api.
Polisi akan tetap tegas mengusut Akbar. BNN mendukung penuh penyidikan yang dilakukan polisi. (ams/fjp)











































