"Pengaruh ke negara-negara tetangga itu pastinya suatu ancaman, karena yang namanya bom hidrogen yang canggih itu merupakan alat pembunuh massal," kata Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Suryantoro saat ditemui detikcom, Senin (4/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Negara yang mengembangkan itu salah satunya adalah pernah dilakukan oleh Uni Soviet waktu itu. Dia itu bahkan membuat bom hidrogennya bahkan mempunyai daya ledak yang lebih tinggi dari yang dilaksanakan Korut saat ini," ujarnya.
Suryantoro menyebut bom hidrogen yang diuji coba Korut merupakan pengembangan dari bom nuklir yang pernah ada. Hasilnya, muncul energi yang sangat besar sehingga dampaknya luar biasa.
"Nanti, apabila itu diledakkan, berapa jiwa yang meninggal. Kalau di kota bisa jutaan itu yang meninggal. Nagasaki, Hiroshima saja sudah begitu banyak, apalagi yang ini, kemudian untuk membersihkan, men-clean up, zat radioaktif yang mencemari suatu tempat itu nanti akan membutuhkan biaya yang besar," ucap Suryantoro.
"Jadi saya berharap agar tetap diplomasi dijalankan sebaik-baiknya agar perang nuklir kalau itu harus dihindari karena itu bencana luar biasa bagi manusia di dunia ini," pungkasnya. (imk/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini