Polresta Sidoarjo Buka Crisis Center Korban First Travel

Polresta Sidoarjo Buka Crisis Center Korban First Travel

Suparno Nodhor - detikNews
Rabu, 30 Agu 2017 17:38 WIB
Crisis Center Korban First Travel di Polresta Sidoarjo (Foto: Suparno Nodhor/detikcom)
Sidoarjo - Polresta Sidoarjo membuka Crisis Center bagi korban First Travel. Baru satu hari dibuka, sudah ada puluhan jemaah korban umrah murah First Travel yang ingin melapor.

"Sampai hari ini kami sudah menerima 24 pelapor yang mengadu, mereka semua pelapor kami terima nantinya kami klarifikasi," kata Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Muhammad Harris pada wartawan, Rabu (30/8/2017).

Posko pengaduan tersebut di tempatkan di ruang Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Harris menjelaskan para pelapor korban First Travel belum semuanya membawa barang bukti. Dari 24 jemaah yang mengadu baru 2 orang yang dibuatkan laporan polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan membuatkan laporan polisi bagi yang lengkap buktinya, yang jelas hingga saat ini ada 24 pelapor baru dua orang yang dibuatkan laporan polisi," terang Harris.



Harris berharap para korban First Travel membawa data diri lengkap, bukti pendaftaran pengajuan umrah di First Travel, Paspor, tanda bukti tranfer atau kuitansi. Sehingga dengan barang bukti dokumen itu laporan mereka bisa segera diproses.

"Pada saat melapor sebaiknya para korban First Travel ini melengkapi data diri, saat ini kita baru menerima laporan, belum memeriksa saksi-saksi," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Cabang First Travel Sidoarjo, Rudy Hermanadi, menyatakan siap memenuhi panggilan Polresta Sidoarjo. Dia siap memberikan keterangan untuk penyidikan kasus dugaan penipuan jamaah umrah.

"Kami terbuka kepada semua korban, dan kami pun siap untuk di periksa tak akan lepas tangan, termasuk memenuhi panggilan polisi di Sidoarjo," kata Rudy saat dihubungi melalui telepon selulernya.

 Crisis Center Korban First Travel di Polresta Sidoarjo Crisis Center Korban First Travel di Polresta Sidoarjo (Foto: Suparno Nodhor/detikcom)


Rudy menambahkan sampai saat ini pihaknya masih berada di Jakarta untuk mengurus paspor para jamaah. Dia juga sudah menyerahkan data-data jamaah First Travel Sidoarjo ke Bareskrim Mabes Polri untuk membantu upaya penyidikan.

"Meski secara resmi operasional kantor ditutup, tapi kami masih buka untuk melayani update terbaru kepada jamaah," tambahnya.

Rudy menjelaskan pihaknya tak berwenang memberi ganti rugi para korban. Rudy beralasan dirinya tidak memegang uang jamaah, dia mengaku sudah menyetorkan pembayaran umrah jemaah ke rekening First Travel pusat.

"Tugas kami di sini hanya membantu kelengkapan dokumen dan administrasi jamaah untuk berangkat. Kalau uang, semua ditangani pusat," jelasnya.
. (iwd/ams)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads