Saat dikonfirmasi, Ketua BURT Anton Sihombing hanya menjawab diplomatis. Namun, ia membenarkan BURT akan kunker ke Jerman.
"Tidak ada pembangunan gedung baru kita ke Jerman. Kunker ke Jerman bukan gedung baru, saya baru dari Polandia, Komisi V, sangat bagus hasilnya," ujar Anton di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BURT akan melakukan kunker ke Parlemen Jerman. Tapi, lagi-lagi, Anton menampik bahwa mereka akan studi banding terkait gedung baru dan penataan kawasan parlemen.
"Kunkernya bukan studi banding mengenai gedung, itu kan urusan Kesetjenan. Rekomendasi kan ada di PUPR. Kita ini orang politik, nggak ngurusi gedung. Untuk spesifiknya itu tanya kesetjenan," kata politikus asal Golkar ini.
Anton mengatakan, kunker hanya kunjungan rutin dua kali setahun. Namun, ia menyatakan kebutuhan akan gedung baru DPR mendesak. Pemerintah disebutnya sudah sepakat untuk pembangunan gedung baru.
"Karena kebutuhan, persoalan karena butuh. Masa pemerintahan kita sudah butuh, kalian juga nggak malu gedung DPR begitu? Jujur, itu bukan untuk kami, itu untuk DPR yang berikutnya," imbuh Anton.
![]() |
Seperti diketahui, isu gedung baru di DPR ini mencuat berawal dari usulan kenaikan anggaran DPR tahun 2018. Salah satu aspeknya adalah untuk pembangunan gedung.
Pembangunan gedung dilakukan karena Gedung Nusantara I yang menjadi lokasi kantor-kantor anggota dewan dianggap sudah over kapasitas. Bahkan Gedung Nusantara I diklaim miring.
DPR memastikan akan melakukan penataan kompleks parlemen dengan sistem multiyears. Di 2018, proyek pembangunan gedung baru rencananya akan dilakukan. (dkp/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini