Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono mengatakan SMP eksis saat Prabowo bertarung dengan Jokowi untuk menjadi RI-1 pada 2014. SMP, kata Arief, adalah relawan yang terpisah dari tim pemenangan resmi Prabowo-Hatta Rajasa.
"Ya semacam relawan ajalah," kata Arief saat dimintai konfirmasi, Selasa (29/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau KMP kan koalisi parpol yang mendukung Prabowo-Hatta, sementara SMP itu seperti relawan-relawan yang dibentuk sekelompok masyarakat yang bersimpati untuk mendukung Prabowo," jelas Arief.
KMP kala itu punya tugas memenangkan Prabowo dalam Pilpres 2014. Tugas SMP tak jauh berbeda dengan KMP, yakni menggalang suara untuk mantan jenderal ini.
"Iya, namanya juga simpatisan," ucap Arief.
Soal SMP ini mencuat seiring dengan viralnya foto advokat Eggi Sudjana, Mayjen (Purn) Ampi Tanudjiwa, dan Rijal Kobar--yang masuk struktur di website Saracen News--sedang melakukan suatu kegiatan. Diduga, Eggi cs mengadakan rapat soal grup Saracen, sindikat penyebar isu SARA di media sosial.
"Fitnah tuh. Foto tersebut foto 4 tahun lalu saat SMP, Solidaritas Menangkan Prabowo," ujar Eggi meluruskan tentang foto tersebut, Selasa (29/8).
Berbeda dengan Arief, Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membantah ada kelompok yang bernama SMP dalam struktur pemenangan Prabowo-Hatta pada pilpres lalu. Dasco menyebut SMP sama sekali tak berkaitan dengan Gerindra.
"Kalau 4 tahun lalu itu kan berarti 2013, 2013 itu artinya mereka kan ngomong mau rapat-rapat pemenangan itu untuk 2014 kan. Nah, saya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, kemudian saya juga aktif di pemenangannya Pak Prabowo, baik yang memonitor jalur yang terbuka maupun jalur yang tertutup. Ya nama-nama yang ngaku itu Solidaritas Menangkan Prabowo tidak ada di yang namanya jejaring pemenangan Prabowo, di mana pun," jelas Dasco saat dimintai konfirmasi hari ini. (gbr/van)











































