"Belum (ditelusuri), itu masih di level analisis ya, mencari data-data. Kan mudah mencari alamat, kita baru mengumpulkan data," ujar Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin setelah mengikuti rapat koordinasi membahas kasus First Travel di gedung Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (29/8/2017).
Badar sebelumnya menyebut penelusuran dilakukan setelah kasus ditangani penyidik. Penelusuran, menurut Badar, dapat dilakukan dengan melacak aliran uang ke satu rekening yang jadi penampung pembayaran dari para pemesan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kabag Mitra Divisi Humas Polri Kombes Awi Setiyono sebelumnya mengatakan indikasi pembagian uang itu terlihat dari proposal yang disita penyidik saat pemeriksaan. Tarif-tarif yang diajukan pelaku kepada kliennya tertera dalam proposal.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat 1 Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Irwan Anwar mengatakan Saracen menawarkan jasa kampanye di media sosial. Dalam proposal jasa kampanye Saracen, tertera keterangan kelompok tersebut akan mempromosikan kliennya saat ada pesta demokrasi. (fdn/dhn)











































