"Tergantung Presiden-nya, sadar nggak ini ada masalah? Kalau Presiden menganggap ini tidak ada masalah, ya Presiden punya politik, dia tidak akan mengambil keputusan yang rumit," ujar Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (25/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau berani, Presiden mengatakan 'ini darurat korupsi'. Kenapa selama ini KPK yang ngomong, kenapa nggak Presiden? Presiden ke mana-mana bilang, 'Woh kita nggak ada korupsi'. Lah, buktinya orang ditangkap tiap hari, gimana sih!" koar Fahri.
"Ini kayak orang bingung, yang satu (KPK) bilang banyak maling, yang satu (Jokowi) bilang nggak ada apa-apa karena kita antikorupsi. Banyak masalah ini," lanjut Fahri.
Baca juga: Fahri Hamzah Desak Jokowi Siapkan Perppu KPK |
Fahri lalu menyinggung soal rekomendasi Pansus Angket KPK. Jika Pansus KPK telah mengeluarkan rekomendasi, dia menyebut Jokowi seharusnya melaksanakannya. Jika tidak, berarti ada agenda politik di belakang keputusan Jokowi.
"Soal mengikat-nggak mengikat, kan itu politik. Kalau Presiden tidak melaksanakan, ada konsekuensi, biasa saja, konsekuensi politik. Ya politik saja. Partai politiknya mau apa? Kita tunggu aja. Ini kan politik, bukan soal hukum," cetus Fahri. (lkw/gbr)