Minta Johan Budi Tutup Mulut, Fahri: Jangan Jadi Agen KPK di Istana

Minta Johan Budi Tutup Mulut, Fahri: Jangan Jadi Agen KPK di Istana

Hary Lukita Wardani - detikNews
Jumat, 25 Agu 2017 12:13 WIB
Fahri Hamzah (Gibran Maulana Ibrahim/detikcom)
Jakarta - Juru bicara Presiden, Johan Budi, mempertanyakan status Fahri Hamzah terkait usulannya soal pemanggilan Presiden Joko Widodo ke Pansus Angket KPK di DPR. Wakil Ketua DPR itu pun berang dan meminta Johan diam bila tidak diperintah Presiden.

"(Saya) sebagai anggota DPR (meminta Presiden datang ke Pansus Angket). Jadi gini, anggota DPR dipilih rakyat untuk ngomong. Kalau jubir jangan ngomong kalau nggak dikasih perintah dari Presiden. Diam, tutup mulut," ujar Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (25/8/2017).

Dia meminta Johan disiplin terhadap jabatannya sebagai juru bicara presiden. Menurutnya, komentar Johan tidak tepat. Bahkan Fahri menyebut Johan sebagai agen KPK di Istana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Dia harus disiplin. Apa yang dikatakan Presiden itu yang dia katakan. Jangan bermanuver, jangan bermain opini dan jangan jadi agen Novel, jangan jadi agen KPK di Istana," jelasnya.

Seperti diketahui, Johan Budi merupakan jubir KPK sebelum menjadi jubir presiden.

Fahri mengatakan anggota DPR bebas berbicara karena rakyat memilih mereka memang untuk bersuara. Dia justru mempersoalkan kembali status Johan yang mempertanyakannya.


"Dia hanya boleh ngomong kalau diperintah Presiden. Kalau saya bebas! Saya dipilih rakyat, disumpah, ya untuk ngomong. Urusan apa coba Johan Budi mempersoalkan DPR? Siapa dia, siapa saya? Kasihan kawan ini," kata Fahri.

Sebelumnya Johan Budi mempertanyakan status Fahri terkait usulan pemanggilan Presiden Jokowi. Namun dia mengaku belum mendapat informasi soal pemanggilan tersebut.

"Sampai hari ini belum ada informasi itu yang masuk. Sehingga saya tidak bisa menjawab ini," tutur Johan, Kamis (24/8).


Johan lantas mempertanyakan status Fahri terkait dengan usulan tersebut. "Pak Fahri itu Pansus bukan?" tanya dia.

"Bagaimana menyimpulkannya? Bukan Pansus, Pansus memanggil. Jumping ini. Menurut saya sih jumping," sambung Johan. (lkw/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads