Ini Alasan Djarot Ngotot Perluas Larangan Motor

Ini Alasan Djarot Ngotot Perluas Larangan Motor

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Senin, 21 Agu 2017 13:33 WIB
Djarot di Balai Kota (Nathania Riris Michicco/detikcom)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat punya sejumlah alasan soal larangan motor masuk kawasan Jalan Rasuna Said dan Jalan Jenderal Sudirman. Djarot berharap warga tidak marah dan mau beralih ke transportasi umum.

"Ya memang (larangan diperluas) supaya nggak macet, naik kendaraan umum enak. Kalau nggak ingin macet, naik kendaraan umum," kata Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (21/8/2017).


Djarot menampik pelarangan motor tersebut merupakan diskriminasi. Dia juga memperluas area ganjil-genap mobil di area tertentu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang ini perkembangan paling banyak motor, mobil juga kita batasi melalui ganjil-genap. Ya sepeda motor dilarang, tapi ganjil-genap juga diperluas, sama saja. Sama saja," ujar dia.

Djarot berharap masyarakat sabar menanti evaluasi larangan motor pada September nanti. "Kebijakan kami supaya mereka terbiasa naik transportasi umum dan supaya trotoar tidak digunakan untuk motor. Anda itu repot kalau masyarakat, kalau trotoar dinaikin motor marah-marah. Kemudian ada pembatasan seperti ini marah-marah juga," papar Djarot.


Djarot menegaskan akan terus membangun MRT dan LRT. Dia berjanji flyover dan underpass selesai pada tahun ini.

"Kami lagi gencar sekali lagi untuk membangun fasilitas transportasi publik. Saya pastikan 2017 flyover dan underpass itu sudah selesai semua," paparnya.


Uji coba pelarangan motor akan dilaksanakan pada 12 September 2017. Jalur yang akan memberlakukan larangan tersebut adalah Patung Kuda, Monas, hingga bundaran Senayan. Kemudian Pemprov DKI juga berencana memperluas larangan ke Jalan HR Rasuna Said, Kuningan. (aan/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads