"Kami tidak ingin ada lagi kekumuhan, semuanya harus bersih. Saya ingin harus bisa promosi ke seluruh Indonesia bahkan ke seluruh dunia," kata Djarot di Muara Angke, Jakarta Utara, Minggu (20/8/2017).
Djarot mengaku punya kenangan dengan Muara Angke di tahun 2000-an yang terkenal sebagai sentra seafood di Jakarta. Dia ingin pembangunan restoran tersebut dapat kembali mengembalikan kejayaan tersebut.
"Saya masih ingat tahun 1990-an, 2000-an terkenal wisata seafood nya. Saya ingin ini bisa dibuka kembali 24 jam. Agar pengunjung leluasa kemari," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pembangunan restoran apung, menurut Djarot, harus dipercepat agar pedagang bisa segera berjualan. Djarot meminta pembangunan selesai dalam waktu 10 bulan.
"Masak pembangunan simpang susun semanggi yang rumit 14 bulan bisa. Ini harusnya lebih simpel bisa 10 bulan," tutur Djarot.
Kepala Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta Darjamuni saat dikonfirmasi menyanggupi permintaan Djarot tersebut. Dia akan menggiatkan pembangunan dengan membuat tiga shif selama 24 jam sehari
"Kalau sudah diminta Pak Djarot ya nanti kita bangun tiga shift. 24 jam supaya selesai 10 bulan," jelasnya.
Pembangunan restoran direncanakan terdiri dari dua lantai dengan sembilan gazebo untuk menampung 29 pedagang. Restoran dibangun dengan dana mencapai Rp 65 juta berarsal dari kewajiban koefisien lantai bangunan (KLB) PT Keepland Investama dengan luas 4.500 meter persegi.
(fdu/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini