Golkar: Silaturahmi SBY-Mega Tak Boleh Putus

Golkar: Silaturahmi SBY-Mega Tak Boleh Putus

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Jumat, 18 Agu 2017 17:59 WIB
Momen presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono bersalaman saat bertemu di Istana Merdeka. (Anung Anindito/detikcom)
Jakarta - Sekjen Partai Golkar Idrus Marham menyambut positif pertemuan presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri di Istana Merdeka kemarin. Idrus mengatakan silaturahmi keduanya tidak boleh putus seusai pertemuan tersebut.



"Komunikasi, silaturahmi tak boleh putus. Ini yang disampaikan Golkar. Boleh beda pandangan, tapi kerja bersama kepentingan bangsa," kata Idrus di Novotel, Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Idrus berharap kedua tokoh tersebut dapat menjadi teladan bagi masyarakat. Menurutnya, pertemuan SBY-Mega memiliki dampak terhadap masyarakat. Dia pun mengungkapkan semoga pertemuan itu dilakukan secara tulus untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Apabila tokoh ini sudah ketemu, pasti punya implikasi terhadap masyarakat bawah. Tentu harapan kita agar silaturahmi betul-betul dilakukan tulus ikhlas untuk kepentingan bangsa, bisa berbeda sikap dan pandangan politik," katanya.


SBY dan Megawati bersalaman di Istana Merdeka dalam acara peringatan HUT ke-72 RI. Dalam acara tersebut, para tokoh negara juga datang. Mereka sempat berfoto bersama.

Mereka yang berfoto bersama adalah istri presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid; wapres ke-6 Try Sutrisno dan istrinya; presiden ke-3 BJ Habibie; Ibu Negara Iriana; Presiden Jokowi; presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri; Wapres JK dan istrinya, Mufidah Kalla; presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan istrinya, Ani Yudhoyono; wapres ke-11 Boediono dan istrinya, Herawati; serta Karlinah Djaja Atmadja, istri wapres ke-4 almarhum Umar Wirahadikusuma. (knv/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads