Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Raffles B Panjaitan mengatakan pihaknya tetap sigap mencegah terjadinya karhutla.
"Kita tetap sigap dan siap dalam upaya pencegahan terjadinya kebakaran, dan tidak hanya terpaku pada area itu saja," kata Rafles di gedung Manggala Wanabakti, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (16/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, di Pulau Jawa, ada satu hotspot di Banten, dua hotspot di Jawa Barat di Kabupaten Sukabumi dan Kuningan, serta dua hotspot di Jawa Timur di Kabupaten Madiun.
Upaya pencegahan kebakaran tetap dilakukan lewat koordinasi dengan pemerintah daerah, perusahaan konsesi, dan masyarakat. Pencegahan juga dilakukan oleh satuan tugas patroli terpadu di tiap kabupaten dan kota.
"Tim patroli ini ada dibentuk supaya bisa mencapai tapak-tapal yang ada daerah. Jadi, kalau ada terdeteksi pemicu kebakaran, maka merekalah yang pertama turun tangan melakukan pencegahan atau pemadaman," ucap Rafles.
Saat ini ada 408 posko patroli terpadu yang bisa menjangkau 678 desa di beberapa provinsi di Indonesia. Satu satgas dapat berpatroli hingga tiga desa.
Rafles mengatakan ada lima provinsi yang ditetapkan sebagai sasaran patroli. Kelimanya adalah Riau, Sumsel, Kalbar, Kalteng, dan Kalsel.
"Di Riau kemarin kita ada water boombing 53 kali kerja sama BNPB dari pesawat. Baru hari kedua kita api bisa kita padamkam secara total," ujar dia.
Pihak KLHK juga melatih tim patroli terpadu yang dibentuk oleh perusahaan perkebunan. Rafles menyebut sudah ada 40 persen perusahaan yang membentuk tim patroli tersebut.
"Setiap perusahaan minimal ada satu tim patroli yang khusus mengawasi yang kita latih sendiri. Satu tim 15 orang, jadi bukan satpam atau karyawan biasa yang mengawasi kebakaran lahan," imbuh Rafles. (jbr/jbr)











































