"(Sayembara) itu inisiatif warga, uang sayembara senilai Rp 500.000 ini murni dikeluarkan oleh warga atas swadaya mereka," kata Pristanto dikonfirmasi detikcom, Selasa (15/8/2017).
Dia mengatakan, sayembara ini dibuat karena warga sudah kesal dengan aksi pencurian tersebut. Setidaknya ada tujuh kasus pencurian sejak April 2017 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pristanto mengatakan Danau Duta Harapan kawasan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) milik Pemkot Bekasi. Antisipasi dilakukan dengan perbaikan sarana dan prasarana di sekitar danau.
"Ya kita sudah berkoordinasi dengan wilayah, karena itu fasos-fasum jadi ada tanggung jawab kita juga. Salah satu antisipasi dengan membuatkan penerangan di sekitar danau," bebernya.
Selain perbaikan fasilitas, keamanan di lokasi juga ditingkatkan. Warga juga diminta lebih berhati-hati.
"Nanti akan kita buatkan lampu penerangan jalan, dan kita lebih tata lagi kawasan itu. Untuk sementara bagi pengendara motor gunakan kunci ganda dulu," pungkasnya.
Maraknya aksi pencurian membuat resah warga di kawasan Danau Duta Harapan, Bekasi Utara. Gerah atas tindakan tersebut, warga kemudian membuat sayembara 'menangkap maling berhadiah'.
Sayembara itu dipasang di sebuah spanduk besar di Jalan Duta Lestari di pinggir Danau Duta Harapan, Bekasi Utara, Selasa (15/8/2017). Spanduk berukuran 5x4 meter itu bertuliskan 'Awas Wilayah Pinggir Danau Tidak Aman Banyak Pemecah Kaca Mobil. Hadiah Rp 500.000, Bagi Yang Bisa Menangkap Aksi Pemecah Kaca'.
Danau Duta Harapan terletak di antara permukiman penduduk. Kawasan itu ramai dilewati kendaraan. Selain itu, terdapat tempat makan dan banyak pengendara mobil atau motor yang beristirahat sejenak di pinggir danau.
"Itu udah lama dipasangnya, soal memang banyak kejadian di sekitar sini," ujar salah satu pemilik rumah makan, Saimah. (edo/jbr)