"Copy paspor ada di KJRI Jeddah karena Nenih pernah memperpanjang paspor di Jeddah. Jadi file-nya ada di KJRI Jeddah," kata Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Hermono kepada detikcom, Selasa (15/8/2017).
Dia mengatakan petugas akan segera mengecek ke rumah majikan Nenih di Kota Ta'if. Selain itu, pihak KJRI akan datang ke pihak keimigrasian dan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hermono mengatakan pihak BNP2TKI bekerja sama dengan KJRI Jeddah dalam menangani kasus ini. Mereka berharap Nenih masih ada di alamat majikannya yang terdaftar di KJRI Jeddah agar dapat ditemui dengan mudah.
Setelah itu, Nenih akan didampingi untuk mengurus kasus yang dialaminya dan kepulangannya. Petugas akan memastikan hak-hak Nenih.
"Tentu kita harus minta keterangan Nenih lebih dulu. Apakah masih mau bekerja atau tidak. Kemudian kita lihat apakah hak-hak dia sudah diberikan semua, katanya kan gaji dia tiga tahun belum dibayar," ujarnya.
"Lalu penganiayaannya, kita lihat apakah ada cacat yang membekas. Misalnya ada kecacatan, kita akan pastikan apakah dia bisa meminta ganti rugi," sambungnya.
Kasus Nenih terungkap ketika fotonya tersebar di media sosial. Dalam gambar tersebut, Nenih tampak mengenakan baju dan jilbab biru. Tapi darah keluar dari mulut perempuan paruh baya ini. Gambar ini pun jadi viral. (jbr/fjp)