"Kalau apartemen saya kurang setuju yah. Kan (anggota) DPR sudah ada rumah jabatan, jadi memang tidak dibutuhkan," ujar Daniel dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (15/8/2017).
Wacana Apartemen DPR ini mencuat menyusul rencana pembangunan gedung Nusantara I yang menjadi lokasi ruangan kerja 560 wakil rakyat. Gedung Nusantara I dinilai sudah tidak mencukupi dan bahkan dianggap miring.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketimbang buat apartemen, jauh lebih dibutuhkan gedung kerja karena gedung saat ini sudah over kapasitas dan berbahaya, liftnya saja mengerikan. Sering anjlok," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR itu.
Daniel pun membantah bila ada anggapan fasilitas untuk DPR kurang. Menurut dia, hal yang lebih prioritas adalah disediakannya gedung yang mumpuni sehingga ruangan setiap anggota DPR lebih layak dari saat ini.
![]() |
"Kurang dari mana? Kan semua DPR sudah dapat rumah jabatan. Jauh yang dibutuhkan adalah gedung kerja. Ruangan saya saja sudah seperti gudang buku," terang Daniel.
Wasekjen PKB ini pun mengirimkan gambar ruangan kerjanya saat ini. Ruangan kerja Daniel berada di Lantai 19 Gedung Nusantara I. Luasnya sekitar 20 meter persegi dan disekat menjadi dua bagian.
![]() |
Ruangan pertama seluas 5x3 meter digunakan Daniel sebagai tempatnya bekerja sekaligus merangkap menjadi ruang tamu. Sementara itu ruangan kedua seluas 2,5x3 meter yang berada di sisi depan merupakan tempat bagi 5 staf ahlinya bekerja.
Di bagian tempat para staf bekerja, tumpukan dokumen, buku-buku dan peralatan kerja seakan sudah memenuhi ruang yang sempit itu. Apalagi jika kelima staf harus bekerja di saat bersamaan. Tak ada ruang gerak yang cukup.
![]() |
Untuk itu, Daniel pun menilai pembangunan gedung kerja menjadi prioritas mengingat kondisi ruang kerja anggota dewan saat ini. Dia tak setuju dengan wacana apartemen DPR yang dicetuskan oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
"Nggak setuju, karena belum dibutuhkan," tegas Daniel. (elz/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini