Ahok pertama kali mengungkap adanya desakan agar dirinya mundur dari Pilgub DKI pada November 2016. Kala itu, ada seseorang yang menyampaikan permintaan itu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sampailah ke telinga Ahok.
"Saya sudah diminta untuk mundur karena sudah dilaporkan akan terjadi ketidakpastian dan kekacauan," kata Ahok dalam perbincangan di kantor detikcom, Jl Warung Jati Barat, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2016) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, teka-teki soal siapa sosok yang mendesak Ahok mundur itu mulai terang benderang justru dalam sidang lanjutan terdakwa kasus UU ITE, Buni Yani, di gedung Arsip, Jalan Seram, Kota Bandung, Jabar, Selasa (15/8/2017).
Baca Juga:
Ahok: Saya Sudah Diminta Mundur dari Pilgub DKI 2017
Keterangan tertulis Ahok yang dibacakan jaksa penuntut umum dalam sidang ini membuka banyak fakta. Ada 13 poin kesaksian Ahok berdasarkan berita acara pemeriksaan (BAP) saat pemeriksaan Ahok oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Ahok merasa difitnah, diancam, bahkan sampai ancaman pembunuhan yang menimpanya. Ahok dalam keterangannya kembali mengungkap sosok yang mendesaknya mundur dari gelanggang Pilgub DKI 2017.
"Ada salah satu partai pendukung yang minta saya mundur karena menista agama," kata dia.
Meski demikian, tak ada nama parpol ataupun si oknum parpol yang mendesak Ahok mundur di tengah jalan itu. Apakah misteri ini bakal terungkap di kemudian hari? (van/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini