"Sejak awal, kawan-kawan buruh dan NGO menolak diterbitkannya Perppu 2/2017 tentang Ormas. Menurut kami, ini hanya produk rezim Orde Baru yang diperbaharui," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal di kantor LBH Jakarta, Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2017).
Dia mengatakan demo itu akan dilangsungkan tepat saat Presiden Jokowi membacakan pidato kenegaraannya di hadapan anggota Dewan. Mereka akan menuntut dicabutnya Perppu Ormas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada 16 Agustus besok, sekitar 1.000-1.500 orang akan aksi di DPR tepat saat Presiden Jokowi membacakan pidatonya. Walaupun aksi kami besok polisi melarang, tuntutan kita cuma satu, cabut Perppu Ormas 2/2017," ucap Said.
Menurutnya, Perppu Ormas tidak hanya mengancam ormas, tapi juga perkumpulan seperti serikat buruh. Dia menganggap hal ini seperti Orde Baru zaman Presiden Soeharto.
"Kita tolak UU Ormas karena peran kontrol pemerintah begitu kuat di dalamnya sehingga irisan-irisan kritis dari masyarakat akan langsung berisiko. Karena nantinya hak-hak demokrasi untuk mengkritisi kebijakan pemerintah akan dianggap mengganggu keamanan negara. Sama saja seperti zaman Orde Baru-nya Presiden Soeharto," papar Iqbal.
Said memastikan, meski polisi melarang, dia mengatakan akan tetap menggelar demo besok.
"Kami tahu besok tentu akan berisiko bagi kami. Tapi kami jamin aksi besok akan berjalan dengan tertib," tuturnya. (adf/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini