Beberapa pekan lalu, detikcom sempat mengambil gambar sungai Cidurian yang belum tercemar di atas jembatan. Sungai yang memiliki hulu di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak ini masih kuning dan belum tercemar. Namun belakangan, sejak sepekan lalu sungai berubah warna menghitam bau dan berminyak.
Salah satu aktivis lingkungan hidup dari Rekonvasi Bhumi, NP. Rahadian mengatakan, ada dua sungai besar di Banten khususnya di Serang yang sering menghitam karena limbah. Keduanya adalah sungai Ciujung dan Cidurian yang memiliki hulu sama-sama di Taman Nasional Gunung Halimun Salak di Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurutnya, jika kedua sungai besar di Banten tersebut menghitam, hal tersebut diduga karena pencemaran limbah di kawasan indusri di Serang seperti daerah Kibin, Kragilan dan Cikande.
"Industri kimia dan kulit, ada industri kulit murni yang sangat polutan. Paling parah, (sungai tercemar) ketika kemarau panjang. Recovery nggak cukup sampai 100 tahun itu," kata NP. Rahadian saat berbincang dengan detikcom soal pencemaran sungai Cidurian melalui telpon, Serang, Senin (14/8/2017).
Bahkan, ia melanjutkan, lembaganya pernah melakukan pengukuran kadar keasaman di dua sungai besar tersebut. Ketika berubah warna menghitam, kadar PH kedua sungai tersebut menurutnya bisa sampai 8-9 atau bersifat basa.
"Kalau lagi hitam begini, PH-nya bisa sampai 8-9," ujarnya.
![]() |
Sementara itu, saat dikonfirmasi mengenai hitamnya sungai besar Cidurian, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang, Kustaman mengatakan bahwa pemantauan rutin mengenai sungai tercemar selalu rutin dilakukan. Ia mengaku berjanji akan mengecek informasi tercemarnya sungai Cidurian.
"Informasi ini akan saya cek ke kepala bidang pengendalian. Apa kah ada informasi terbaru mengenai sungai Cidurian," kata Kustaman saat dihubungi.
Menurutnya, ia bisa memastikan bahwa kemungkinan besar menghitamnya sungai Cidurian akibat pencemaran di kawasan industri di Serang.
"Kalau penambangan indikasi warna (air) coklat. Kalau hitam ini dari industri. Cuma tanda hitam dari industri secara makronya," ujarnya lagi.
Kustaman mengakui, biasanya Dinas Lingkungan Hidup akan memanggil para industri yang sering mengolah limbah dan dibuang ke sungai Cidurian. Itu dilakukan untuk memperketat pengelolaan dan pencemaran khususnya ke sungai yang sering dijadikan pembuangan limbah.
"Biasanya sebelum kemarau kita kumpulan seluruh industri yang mengolah limbah yang dibuang ke Cidurian untuk memperketat pengelolaan. Ini ada kepala bidangnya. Di bawah kepala bidang ada seksi, pasti memahami persis itu," ujarnya.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini