Warga Serang Mengeluh Sungai Cidurian Menghitam Akibat Limbah

Warga Serang Mengeluh Sungai Cidurian Menghitam Akibat Limbah

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Senin, 14 Agu 2017 16:54 WIB
Foto: Warga Serang Mengeluh Sungai Cidurian Menghitam Akibat Limbah (Bahtiar-detikcom)
Serang - Sungai Cidurian yang berada di Serang menghitam dan berminyak diduga karena limbah industri. Selain itu, bau menyengat juga tercium dari jarak beberapa meter. Sungai ini adalah salah satu sungai besar di Banten dengan hulu sungai di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Bogor.

Selama ini, sungai Cidurian dimanfaatkan oleh warga di bagian hulu khususnya di daerah Tanara sebagai penunjang kebutuhan. Selain sebagai pasokan air bersih, warga di sana juga memanfaatkan sungai untuk mandi, saluran irigasi sawah dan tambak udang juga ikan.

Salah satu warga kampung Pegadungan, Desa Tenjo Ayu, Kecamatan Tanara bernama Sanwani (31) mengatakan, sungai menghitam dan berbau sudah sejak satu pekan. Kondisi tersebut membuat warga kesusahan mendapatkan pasokan air bersih khususnya untuk kebutuhan sehari-hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi, menurutnya pencemaran limbah khususnya di sungai Cidurian Serang sering terjadi. Bahkan limbah yang membuat hitam sungai bisa satu bulan dua kali.

"Ini sering, cuma kalau lagi banjir limbahnya kebuang ke laut. Airnya di mata perih, panas. Ikan-ikan pada mati, ikan di laut juga pada mati," katanya saat ditemui detikcom di Tanara, Serang, Senin (14/8/2018).

Sungai yang tercemar limbah dan menghitam juga dikeluhkan warga lain bernama Sara (60). Ia mengatakan bahwa khusus daerah desa Tenjo Ayu, warga di sana kesulitan air bersih khususnya untuk kebutuhan mandi dan menyuci.

"Sehari-hari mandi, minum nyuci dari situ," katanya.


Warga Serang Mengeluh Sungai Cidurian Menghitam Akibat LimbahFoto: Warga Serang Mengeluh Sungai Cidurian Menghitam Akibat Limbah (Bahtiar-detikcom)


Menurutnya, air bersih selama ini memang diambil warga dari sungai Cidurian. Akibat dari tercemar, tambak ikan dan udang sebagian milik warga juga merugi karena keracunan.

"Ke laut susah, kalau begini ikan mati sampai ke laut. Hitamnya sampai laut, udang-udang juga pada mati. Kemaren dua malem pada mati ikan sembilang, kedukang, banyak macem pada mati," ujarnya.

Ia menambahkan, akibat tercemar limbah industri, tidak hanya pemilik tambak yang menjadi susah. Namun banyak juga nelayan menganggur karena di daerah dekat pesisir juga kesulitan mencari ikan.
(bri/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads