Hingga saat ini, baru NasDem yang mendeklarasikan dukungan untuk mengusung Emil di Pilgub Jabar. Namun kekuatan NasDem masih kurang jauh, mengingat partai pimpinan Surya Paloh itu hanya memiliki 5 kursi di DPR.
Untuk memperoleh tiket ke Pilgub Jabar 2018, syarat kursi di DPRD Jabar yang harus dimiliki adalah 21 kursi. Tentunya NasDem sendiri tak bisa mengusung Emil seorang diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, NasDem mengajak PPP (9 kursi) dan PKB (7 kursi) membuat poros bersama. Hanura juga sudah mengisyaratkan mendukung Emil di Pilgub Jabar.
"Kami sekarang concern membangun komunikasi antara NasDem, PPP, PKB. Itu yang sedang kami bangun. Memang kalau PKB, NasDem, PPP sudah cukup dan menjadi poros tersendiri," ujar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Jabar Saan Mustopa saat dihubungi detikcom, Rabu (9/8).
"Kalau terjadi poros NasDem, PPP, dan PKB akan menjadi poros yang cukup memadai, apalagi dengan kefiguran Kang Emil. Jadi kami nggak khawatir dengan poros PDIP-Golkar," imbuhnya.
Meski begitu, PPP-PKB-Hanura memberi syarat untuk mengusung Emil. Mereka sama-sama ingin mengajukan bakal cawagub untuk mendampingi Emil di pilgub.
Seperti Ketua DPW Hanura Jabar Aceng Fikri, yang menyatakan kesiapannya maju dalam pilgub sebagai cawagub. Dia mengaku siap berduet dengan Emil sebagai wakil.
"Ya, saya lagi nunggu Kang Emil. Kalau ketum secara lisan sudah merestui untuk maju di ajang Pilgub Jabar," tutur Aceng saat berbincang, Rabu (9/8).
Aceng mengatakan Hanura akan menjajaki kemungkinan koalisi dengan NasDem, sebagai pengusung Ridwan Kamil. Ia tak menyoalkan jika maju menjadi bakal cawagub. Dia juga yakin PKB dan PPP siap mendukung pasangan Emil-Aceng.
"Kalau saya fleksibel saja (jadi cagub atau cawagub). Insyaallah PKB dan PPP kan saudara saya. Komunikasi politik selama ini baik dan cair bernuansakan kekeluargaan," terang dia.
Namun ternyata sikap PPP tidak seperti yang disampaikan Aceng. PPP tak sudi kursi cawagub Emil diisi oleh kader partai lain, termasuk Aceng. Mereka mengajukan kader sendiri.
"Jika cagub-nya Ridwan Kamil, maka PPP akan usung salah satu kadernya sendiri untuk jadi cawagub. Terkait Pak Aceng, sampai saat ini belum ada komunikasi pada level pengurus pusat," ucap Sekjen PPP Arsul Sani kepada detikcom, Rabu (9/8).
Arsul menyebut sejumlah nama kader terbaik PPP. Mereka adalah KH Asep Maosul (anggota DPR RI), Uu Ruzhanul Ulum (Bupati Tasikmalaya), dan Ade Munawaroh (Ketua DPW PPP Jabar).
Senada dengan PPP dan Hanura, PKB pun ingin menyandingkan kadernya dengan Emil. Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda mengatakan pengurus pusat PKB telah menginstruksikan untuk mengamankan posisi cawagub di Jabar. Sebab, menurutnya, PKB memiliki kapasitas menempati posisi itu.
Ia menuturkan, secara perolehan kursi, PKB (7 kursi) memang kalah dari PPP (9 kursi) namun unggul atas NasDem (5 kursi) dan Hanura (3 kursi). Huda menegaskan perolehan suara PKB lebih dominan dibanding ketiga parpol itu.
Menurut Huda, seharusnya PKB bisa menjadi pimpinan koalisi. Jadi, dikatakannya, wajar jika PKB menginginkan kadernya menempati posisi cawagub dalam Pilgub Jabar 2018.
"Misalnya koalisi itu jalan, sebenarnya PKB bisa jadi lead. Dilihat kalau objektivitas suara kami suaranya lebih besar, walaupun kursinya lebih banyak PPP. Jadi wajar kami minta wakil untuk Ridwan Kamil (NasDem)," urai Huda.
Lantas, apakah poros partai untuk Emil akan terwujud bila syarat ketiga partai ini tidak terpenuhi? (elz/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini