"Ini momen klarifikasi versi keluarga, karena perkembangan medsos dan media kurang berimbang. Saya dan keluarga masih belum percaya kalau almarhum ini adalah sebagai pelaku yang sudah dituduhkan divonis masyarakat sebelum dikonfirmasi kebenarannya," kata Abdul usai pemberian bantuan Infaq Dakwah Center (IDC) di Masjid Nurul Islam, Islamic Center Kota Bekasi, Jl Ahmad Yani, Kota Bekasi, Minggu (13/8/2017).
Abdul menyebut MA mempunyai latar belakang pendidikan pesantren dan sosok pekerja keras. Bahkan, MA juga rela membantu tanpa mengedepankan bayaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Abdul juga mempunyai usaha sampingan rental. Abdul yakin MA tak mencuri ampli milik musala, pasalnya kliennya itu tinggal di dekat musala.
"Dia mempunyai usaha sampingan serupa rental motor ataupun mobil yang menggunakan baterai. Almarhum tinggal sangat dekat dengan musala, ditambah keterangan dari masyarakat, sehingga kami menyimpulkan dari keterangan sangat jauh kalau almarhum ini adalah pencuri," tegasnya.
Sebelumnya terkait dengan tuduhan pencurian amplifier terhadap MA, polisi telah memeriksa saksi-saksi. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, salah satunya Rozali, yang merupakan marbot musala, pelaku pencurian diduga adalah MA.
Terkait dengan aksi pengeroyokan terhadap MA, polisi telah menetapkan 5 tersangka, salah satunya SD (27), yang menyiramkan bensin ke tubuh korban dan menyulutnya dengan korek api sehingga korban terbakar.
(ams/tor)