"Makanya kita akan kategorisasi, relokasi juga lama sudah lama. Tapi yang kita akan identifikasi itu penghuni lama tidak, yang bukan relokasi. Sementara ini yang bukan relokasi, yang relokasi lain lagi nanti, karena ada prioritas yang bukan keluarga relokasi," kata Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (11/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga akan bantu, bagi yang betul-betul tidak mampu. Tapi bagi yang masih kuat bekerja dan memang sengaja tidak mau membayar iuran itu memenuhi kewajiban tinggal di rusun kami persilakan untuk meninggalkan," tutur Djarot.
Sementara itu, Sekda DKI Saefullah mengatakan Pemprov DKI terus menegur warga rusun yang menunggak sewa. Dia berharap warga sadar bahwa iuran digunakan untuk pemeliharaan rusun.
"Berjalan terus ya (teguran), nggak bisa simsalabim memang, harus sabar, pelan-pelan. Tetapi tetap kita pada prinsip bahwa itu sebetulnya bukan sewa rumah susun. Itu adalah bantuan dari yang bersangkutan untuk membayar maintenance dari rumah susun itu," jelasnya.
Saefullah juga telah memerintahkan jajarannya membuat program pelatihan bagi warga. Diharapkan, dari program tersebut, warga akan semakin mandiri.
"Semua SKPD sudah kita perintahkan untuk buat program pelatihan. Latih ini masyarakat kita supaya terampil ya, terampil potong rambut, terampil rias wajah, terampil menjahit, terampil tukang batu, terampil tukang kayu, pokoknya terampil," katanya.
"Itu perintah saya pada Dinas Tenaga Kerja, Dinas Sosial, untuk memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat supaya mereka terampil, dapat kerja. Kalau bisa kerja, nanti itu udah pasti berdaya," paparnya. (fdu/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini